Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hartanya Capai Rp14 Triliun, Begini Perjuangan Hary Tanoe Besarkan MNC Group

Hartanya Capai Rp14 Triliun, Begini Perjuangan Hary Tanoe Besarkan MNC Group Kredit Foto: Sumber lain
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo atau HT merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Sejak dulu, ia terus masuk ke dalam jajaran orang terkaya Indonesia versi Forbes. Tahun 2020 ini, HT menduduki peringkat ke-32 dengan total kekayaan USD1 miliar atau setara dengan Rp14,7 triliun.

Selain sebagai pengusaha, sebagaimana diketahui HT juga terjun ke dunia politik. Pendiri partai Perindo ini ternyata dulunya hanya anak nakal yang sempat dikeluarkan dari sekolah. Bahkan ia harus mengambil Paket C untuk bisa duduk di bangku kuliah.

Baca Juga: Kisah Aburizal Bakrie, Mantan Orang Terkaya RI yang Tertendang Lama dari Daftar Forbes

Untunglah di perkuliahan, HT mulai tekun belajar dan lulus dengan predikat Cumlaude di Carleton University, Kanada. Setelah itu, HT mendapatkan gelar Master of Business Administration di kampus yang sama hanya dalam satu tahun.

Ayah Hary Tanoe adalah Ahmad Tanoesoedibjo yang merupakan pengusaha sukses yang mendirikan usaha PT Adhikarya Sejati Abadi bersama mantan presiden Gus Dur. Dari ayahnya-lah HT belajar berbisnis.

Setelah selesai mengenyam pendidikan perguruan tinggi di Kanada. Pada tahun 1989, di usianya yang masih 24 tahun, ia langsung mulai berbisnis dengan mendirikan PT Bhakti Investama. Perusahaan yang bergerak di bidang investasi itu meyakini bahwa potensi investasi di Indonesia sangat besar.

Melalui Bhakti Investama, Hary pun mampu membeli perusahaan lain, lalu membenahinya dan menjualnya kembali. Lewat tangannya, ia mampu membenahi perusahaan yang sudah hampir bangkrut dan bermasalah.

Hingga tahun 1997, HT pun menjadi pemain di bursa efek. Perusahaan yang didirikannya semakin berkembang dan menjadi lebih besar. Hingga krisis melanda Indonesia pada tahun 1998 dijadikan sebagai kesempatan besar bagi HT untuk membeli perusahaan yang dijual murah, lalu diperbaiki, dan dijual lagi.

Selama tahun 1998 sampai 2001, HT aktif dalam melakukan merger. Bahkan, pada tahun 2000, HT mengambil alih PT Bimantara Citra Tbk, perusahaan yang awalnya dimiliki oleh anak Presiden Soeharto, Bambang Trihatmodjo.

Melalui perusahaan yang diakuisisinya, MNC Group pun terbentuk pada 2002. Sejak itulah HT menjadi raja media di Indonesia. Dimulai dari RCTI, MNC Group kemudian memiliki Global TV, dan MNC TV dan yang terbaru adalah iNews TV.

Tak hanya itu, HT juga kemudian memiliki Indovision, Top TV, Oke Vision, Koran SINDO dan berbagai radio. Dari semua media yang dimilikinya ia mempekerjakan belasan ribu karyawan. Maka tak heran HT terus bertahan sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: