Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

FBR Geruduk RS Cengkareng, Wah Ada Apa Ini?

FBR Geruduk RS Cengkareng, Wah Ada Apa Ini? Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ratusan orang anggota ormas FBR terlihat mendatangi RSUD Cengkareng, Rabu petang 21 Oktober 2020. Mereka menuntut dibebaskannya anggota keluarga pasien yang saat ini sedang diisolasi di dalam rumah sakit itu.

Keluarga pasien mendesak pihak rumah sakit mengeluarkan kerabat mereka yang sedang dirawat di ruang penanganan pasien COVID-19 di RSUD Cengkareng.

Pantauan di lokasi, sekitar 100 orang keluarga serta kerabat pasien yang menggeruduk RSUD Cengkareng, sempat terjadi cekcok saat pihak keluarga membuka paksa gerbang masuk ke dalam tempat perawatan pasien COVID-19. Petugas Polsek Cengkareng pun turun tangan untuk menenangkan emosi anggota keluarga di lokasi.

"Sudah sudah, tenang, tenang," teriak salah seorang anggota polisi yang berusaha melerai, Rabu 21 Oktober 2020.

Emosi para anggota ormas baru mereda setelah perwakilan keluarga pasien masuk dan memastikan bahwa pasien bisa dibawa pulang dengan melakukan mediasi kepada pihak rumah sakit. Sebab, diketahui sanak keluarga yang diisolasi, belum keluar hasilnya positif atau negatif usai dilakukan tes swab.

"Tenang saudara-saudara, tadi sudah mediasi, Alhamdulillah kakak saya abang Muhammad sudah bisa dibawa pulang hari ini," kata Rozak, keluarga pasien.

Baca Juga: Luhut Ingin Tentara China Masuk RI Selepas Corona, Faktanya...

Rozak menjelaskan, yang membuatnya mengerahkan keluarga dan rekan-rekannya di ormas menggeruduk RSUD Cengkareng lantaran pihak keluarga tak tega melihat Muhammad (53) ditempatkan di ruang COVID-19, meski hasil rapid test dinyatakan nonreaktif dan hasil swab test belum keluar.

Menurut Rozak, pihak keluarga mengkhawatirkan kondisi psikologis pasien yang ditempatkan di ruang COVID-19 bercampur dengan para pasien positif Corona.

"Karena di sini jauh dari rumah, enggak bisa dibesuk cuma video call aja. Itu kan ganggu psikologis pasien," ujarnya.

Berdasarkan hal itu, Rozak menjelaskan, setelah membuat surat pernyataan dengan pihak rumah sakit, keluarga siap menerima risiko dengan apa yang diderita pasien jika dibawa pulang. Adapun pasien memang mengalami penyakit infeksi paru-paru, sehingga pada pekan lalu dilarikan ke Rumah Sakit Tugu Koja dan dirujuk ke RSUD Cengkareng pada Sabtu 17 Oktober 2020.

"Nanti kalau dia positif COVID-19, kita siap antar lagi. Masalahnya kalau di sini kan kejiwaan dia terganggu, itu makanya kita minta keluar,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: