Pemkot Solo mewaspadai penyebaran COVID-19 saat libur panjang cuti bersama akhir Oktober mendatang. Program Jogo Tonggo akan dimaksimalkan mengingat mobilitas penduduk dari luar kota diprediksi akan banyak masuk ke Kota Solo.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengatakan, personil Jogo Tonggo akan dimaksimalkan guna memberikan laporan kepada Gugus Tugas COVID-19. Sehingga Pemkot Solo dapat lebih mudah melakukan monitoring terhadap mobilitas warga.
Baca Juga: Indonesia, 1 dari 5 Negara dengan Penanganan Covid-19 dan Ekonomi Berimbang
"Sekarang kami tidak ada program untuk karantina," kata Rudy, Kamis (22/10/2020). Sehingga, pihaknya berharap agar masyarakat menunda dulu untuk mudik hingga COVID-19 di Kota Solo dapat dikendalikan.
Jangan saat mudik justru kemudian kena COVID-19 atau juga sebaliknya membawa virus. "Kami menghimbau masyarakat mengedepankan kepentingan bersama, tidak pulang kampung dulu. Lebih baik di rumah bersama sama keluarga," tandasnya. Setelah COVID-19 terkendali, dirinya mempersilahkan masyarakat untuk mudik guna bertemu sanak saudaranya.
Sementara, operasi masker disertai sanksi membersihkan sungai bagi yang melanggar dinilai cukup efektif. Sejauh ini, pelanggaran didominasi 80% warga dari luar kota. Sehingga sekali lagi, masyarakat diajak bersama sama untuk mengendalikan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan melakukan 3 M. Yakni dengan menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: