Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Antisipasi Banjir, Petugas SDA Jabar Siaga Penuh

Antisipasi Banjir, Petugas SDA Jabar Siaga Penuh Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan normalisasi aliran sungai jelang musim hujan saat ini. Pembersihan dilakukan di berbagai saluran air terutama yang kewenangannya berada di Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Barat.

Kepala Dinas SDA Jawa Barat Dikky Achmad Sidik mengatakan, pihaknya bersama unsur lainnya seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah mengantisipasi datangnya musim hujan saat ini.  Baca Juga: Legislator Jabar Masih Kaji Raperda Pesantren

"Kami sudah berkoordinasi, sudah membersihkan aliran-aliran air untuk mengantisipasi banjir," kata Dikky di Bandung, Sabtu (24/10/2020).

Dikky mengungkapkan enam wilayah sungai di Jawa Barat, terdapat ratusan titik rawan banjir terutama yang terjadi hampir setiap tahun. Oleh karena itu, pihaknya melakukan berbagai upaya seperti menormalisasi aliran wilayah sungai.

Dari enam wilayah sungai yang ada di Jawa Barat, pihaknya sudah menormalisasi di bagian selatan seperti Cisadea-Cibareno dan Ciwulan-Cilaki. Normalisasi dilakukan seperti dengan pembersihan sampah dan pengerukan sehingga memperlancar aliran air.

"Karena ada juga yang kewenangannya di BBWS," ujarnya. 

Selain itu, SDA Jabar juga terus berupaya memperbaiki sistem peringatan dini (early warning system) banjir di setiap aliran sungai.

Dikky mengaku saat ini belum semua aliran sungai memiliki sistem peringatan dini tersebut sehingga pihaknya masih memberlakukan cara-cara manual untuk mendeteksi datangnya banjir. 

"Masih banyak yang belum punya early warning system," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Dikky, pihaknya menerjunkan tim kaji cepat di enam UPTD yang berada di bawah Dinas SDA Jawa Barat. Terdapat sedikitnya enam petugas di masing-masing aliran sungai tersebut.

Mereka bertugas 24 jam penuh untuk mencatat debit dan ketinggian air di masing-masing daerah aliran sungai terutama yang merupakan titik rawan banjir seperti di Tasikmalaya, Pangandaran, Garut, dan Sukabumi. "Kita turunkan petugas untuk membaca curah hujan, melaporkan ketinggian air. Sehingga nanti bisa segera menginformasikan jika diperkirakan banjir," katanya seraya menyebut tim khusus ini sudah siaga di masing-masing aliran sungai. Bahkan, tim kaji cepat inipun bertugas untuk membersihkan dan memperbaiki aliran-aliran air agar daya tampungnya maksimal. 

"Ada yang piket, untuk antisipasi jika ada infrastruktur yang rusak, banyak sampah, dan sebagainya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: