Bank Pembangunan Asia (ADB) mendonasikan dua mesin penguji penyakit virus corona (Covid-19) yang masing-masing dapat menguji hampir 100 orang per jam kepada Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) untuk mendukung respons negara tersebut terhadap pandemi Covid-19.
Mesin uji tersebut akan dipasang di Laboratorium Molekuler Angkatan Darat Filipina di Fort Bonifacio, Kota Taguig. Laboratorium akan mendukung pengujian Covid-19 terhadap personel AFP di Metro Manila yang terus memainkan peran kunci dalam mengurangi penyebaran virus.
Baca Juga: ADB Beri Pinjaman ke Indonesia Sebesar USD10,7 miliar
Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara, Ramesh Subramaniam, mengatakan bahwa pihaknya mendukung strategi pemerintah Filipina untuk mencegah dan mengendalikan Covid-19 dengan memperluas pengujian, terutama di Metro Manila yang paling terpukul dan provinsi sekitarnya.
"Kami telah melihat personel militer beraksi di garis depan sejak awal pandemi dan kami berharap mesin penguji baru akan membantu memastikan keselamatan pekerja penting AFP," kata Ramesh pada Jumat (23/10/2020).
Pengadaan mesin uji, masing-masing seharga US$35.000, ini merupakan bagian dari Bantuan Penyediaan Persediaan Darurat Cepat senilai US$5 juta untuk Filipina yang disetujui pada Maret 2020. Program ini dikenal secara lokal sebagai Bayan Bayanihan.
Program tersebut melibatkan ADB yang bekerja erat dengan AFP untuk segera memberikan bantuan pangan darurat kepada sekitar 162.000 rumah tangga yang rentan di Metro Manila dan provinsi sekitarnya pada bulan April dan Mei 2020. Program inovatif ini berhasil membawa sumber daya tambahan dari organisasi swasta dan filantropi.
Pada 24 April, ADB menyetujui pinjaman US$1,5 miliar untuk membantu pemerintah Filipina mendanai program tanggapan Covid-19 dan memperkuat sistem perawatan kesehatan negara itu dalam memerangi pandemi.
Dukungan lainnya termasuk hibah US$3 juta pada 14 Maret untuk membangun laboratorium pandemi di Rumah Sakit Umum Memorial Jose B. Lingad di San Fernando, Pampanga yang dapat memproses 3.000 tes Covid-19 setiap hari.
"Selama lebih dari tujuh bulan, militer telah memainkan peran kunci dalam menerapkan langkah-langkah pengendalian Covid-19 resmi di Filipina. Mereka mengoperasikan pos pemeriksaan, mendistribusikan makanan, dan mengelola peraturan karantina setempat. Pemerintah berupaya meningkatkan kapasitas pengujian Covid-19 harian menjadi sekitar 50.000 pada akhir tahun, dibandingkan dengan hampir 31.000 pada 15 Agustus," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: