Dikritik Banyak Pihak, Museum Islam Israel Tunda Penjualan Barang Antik
Nava Kessler, Ketua Asosiasi Museum Israel mengatakan, tidak etis dan tidak pernah terdengar ada sebuah museum yang menjual barang-barang ke kolektor pribadi. Menurutnya, praktik itu merupakan hal yang buruk. "Saya sangat malu karena itu terjadi di Israel," kecamnya.
Menteri Kebudayaan Israel, Hili Tropper menambahkan, pihak berwenang terkejut mengetahui dalam beberapa pekan terakhir, penjualan yang berharga dan belum pernah terjadi sebelumnya, sedang berlangsung.
Dia memastikan, pihaknya akan menggunakan segala cara yang legal, untuk mencegah penjualan aset yang tidak boleh diambil dari Museum Islam di Yerusalem itu.
"Benda-benda itu memiliki nilai sejarah dan seni yang hebat," tegas Tropper.
Sebelumnya, Israel Antiquities Authority (IAA) berhasil mencegah dua artefak dilelang karena ditemukan di Israel. Tetapi museum itu malah bisa mengirimkan barang-barang yang tersisa ke London.
Michael Sebbane, Direktur Harta Nasional IAA mengatakan, para pejabat terkejut saat mengetahui penjualan tersebut, yang menurutnya menunjukkan kurangnya profesionalisme. Benda-benda itu, lanjutnya, sangat penting, unik, dan begitu dijual, masyarakat akan merasa sangat kehilangan.
“Jika kolektor pribadi membelinya maka Anda tidak akan melihatnya lagi," Sebbane mengingatkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto