Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelompok Bahan Pangan Jadi Biang Kerok Inflasi Oktober

Kelompok Bahan Pangan Jadi Biang Kerok Inflasi Oktober Bank Indonesia | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2020 mencatat inflasi 0,07% (mtm), setelah mengalami deflasi berturut-turut pada tiga bulan sebelumnya. Perkembangan ini dipengaruhi oleh inflasi inti yang tetap rendah di tengah kenaikan inflasi kelompok volatile food atau harga pangan bergejolak dan deflasi yang lebih rendah pada kelompok administered prices atau harga yang diatur pemerintah.

Dengan demikian secara tahunan, inflasi IHK Oktober 2020 tercatat 1,44% (yoy), sedikit meningkat dari inflasi bulan lalu sebesar 1,42% (yoy).

Bank Indonesia (BI) menyebutkan, inflasi inti Oktober 2020 tercatat 0,04% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 0,13% (mtm). Perlambatan ini terutama didukung oleh meredanya inflasi komoditas emas perhiasan sejalan dengan penurunan harga emas dunia. Secara tahunan, inflasi inti tercatat tetap rendah sebesar 1,74% (yoy), melambat dari inflasi September 2020 sebesar 1,86% (yoy).

Baca Juga: Momentum Deflasi Terhenti, Oktober Inflasi 0,07%

"Inflasi inti yang tetap rendah tidak terlepas dari pengaruh permintaan domestik yang belum kuat, konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspektasi inflasi pada kisaran target, harga komoditas dunia yang rendah, dan stabilitas nilai tukar yang terjaga," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko di Jakarta, Senin (2/11/2020).

Sementara itu, kelompok volatile food mengalami inflasi 0,40% (mtm) pada Oktober 2020, setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,60% (mtm).

"Inflasi kelompok volatile food terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas hortikultura, khususnya cabai merah dan bawang merah, seiring dengan berlalunya musim panen, serta komoditas minyak goreng sejalan dengan kenaikan harga crude palm oil (CPO) global," jelas Onny.

Lebih jauh katanya, inflasi kelompok volatile food yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras, serta aneka buah-buahan. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat sebesar 1,32% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 0,55% (yoy).

Adapun kelompok administered prices pada Oktober 2020 kembali mengalami deflasi sebesar 0,15% (mtm), meskipun tidak sedalam deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,19% (mtm). Perkembangan ini terutama didorong oleh penurunan tarif listrik dan berlanjutnya penurunan tarif angkutan udara dalam rangka menyambut periode libur dan cuti bersama pada akhir bulan Oktober 2020. Secara tahunan, kelompok administered pricesmencatat inflasi sebesar 0,46% (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,63% (yoy). 

"Ke depan, BI terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya di 3 plus minus 1%," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: