Murka pada Macron, Aksi Pedemo Muslim di Indonesia Hujat Tas Louis Vuitton Disorot Media Asing
Beberapa selebritas juga mendukung seruan tersebut, termasuk tokoh televisi Arie Untung, yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi wajah gerakan "Hijrah" di mana kaum muda Muslim perkotaan merangkul gaya hidup saleh.
Pada postingan Instagram pada 28 Oktober, Arie menunjukkan tas bertuliskan Givenchy, Yves Saint Laurent dan Louis Vuitton yang dilempar ke lantainya. Dia mengatakan kepada 2,5 juta pengikutnya bahwa tas tersebut "tidak pantas untuk disimpan di lemari pemilik yang sangat mencintai Nabi".
View this post on InstagramA post shared by Arie Untung (@ariekuntung) on Oct 27, 2020 at 4:00pm PDT
“Kami tidak akan pernah menggunakan barang-barang ini lagi, betapapun mahal harganya,” katanya.
Meski begitu, tidak semua orang Indonesia tampaknya ingin melepaskan merek mewah Prancis. Seorang pengguna Twitter bernama Anastasia berkata: "Kepada semua seleb yang membuang, atau menginjak, tas Louis Vuitton, Yves Saint Laurent, Dior, Givenchy mereka ... tolong berikan saja kepada saya, saya siap untuk menyimpannya."
Pada hari Sabtu, Presiden Indonesia Joko Widodo mengutuk pembunuhan Paty dan serangan berikutnya yang menewaskan tiga orang di sebuah gereja di Nice, yang juga digambarkan oleh Macron sebagai "serangan teroris Islam". Namun, Jokowi juga mengkritik ucapan Macron yang dianggap menyinggung Islam.
Widodo mengatakan kebebasan berekspresi yang menodai kehormatan, kesucian, dan kesucian nilai dan simbol agama tidak dapat dibenarkan dan harus dihentikan.
“Menghubungkan agama dengan aksi teroris adalah kesalahan besar,” kata Widodo. “Terorisme adalah terorisme, teroris adalah teroris, terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apa pun.”
Kedutaan Besar Prancis mengatakan Macron membuat perbedaan antara Islam dan militansi.
"Presiden Emmanuel Macron menjelaskan bahwa tidak ada niat sama sekali untuk menggeneralisasi, dan dengan jelas membedakan antara mayoritas Muslim Prancis dan militan, minoritas separatis yang memusuhi nilai-nilai Republik Prancis," kata kedutaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: