Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Murka pada Macron, Aksi Pedemo Muslim di Indonesia Hujat Tas Louis Vuitton Disorot Media Asing

Murka pada Macron, Aksi Pedemo Muslim di Indonesia Hujat Tas Louis Vuitton Disorot Media Asing Masa melakukan unjuk rasa memprotes Presiden Prancis Emmanuel Macron yang di anggap menghina Islam dan Nabi Muhammad (2/11) | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengunjuk rasa Muslim Indonesia di Jakarta menginjak dan menghujat tas berlogo desainer Louis Vuitton pada Senin (2/11/2020). Aksi ini pecah setelah seruan untuk boikot produk Prancis terus berkembang di negara mayoritas Muslim terbesar di dunia itu.

Pada salah satu protes di dekat Kedutaan Besar Prancis di pusat kota Jakarta, lebih dari 2.000 orang hadir, meskipun mereka tidak dapat mendekati kedutaan yang dijaga ketat dan dikelilingi kawat berduri. Selama protes, beberapa wanita menginjak tas berlogo Louis Vuitton.

Baca Juga: Kelompok Bersenjata Tembaki Wina, Emmanuel Macron Akui Syok

“Mari kita injak ini, mari kita injak,” kata seorang pengunjuk rasa saat dia mendesak yang lain untuk bergabung dengannya, dikutip Warta Ekonomi dari The Guardian, Selasa (3/11/2020).

"Ini adalah tindakan penolakan kami terhadap produk Prancis," kata wanita itu.

Tidak jelas apakah para wanita itu menginjak tas Louis Vuitton asli, atau apakah itu palsu.

Hanif Alatas, pemimpin Front Pembela Islam (FPI), yang terkenal dengan fundamentalisme agama dan kadang-kadang memakai tindakan kekerasan, mengatakan kepada kerumunan bahwa remaja yang memenggal kepala guru bahasa Prancis Samuel Paty pada 16 Oktober itu adalah "pahlawan".

Pembunuh Paty rupanya menargetkannya setelah dia menunjukkan karikatur Nabi di kelasnya --yang penggambarannya dilarang keras dalam Islam.

Pembelaan berikutnya dari Macron atas tindakan guru dan sumpahnya untuk menekan ekstremisme Islam telah membuat marah banyak negara Muslim dan mendorong seruan untuk memboikot produk Prancis.

“Di internet, remaja adalah teroris. Saya tidak peduli dengan apa yang mereka katakan, tetapi saudara-saudara saya, kami Muslim, remaja itu adalah pahlawan. Tuhan itu maha besar, itu benar," katanya.

Ia meminta seluruh umat Islam Indonesia memboikot produk Prancis, mengikuti langkah berbagai negara Muslim.

“Turki telah memboikot mereka. Bagaimana jika kita juga memboikot mereka? Apakah kalian semua setuju? ”

"Setuju!" kerumunan itu menjawab.

Protes juga meletus di kota Bandung dan Surabaya, di mana pengunjuk rasa menginjak poster wajah Macron, serta bendera Prancis.

Sebuah gambar yang beredar di WhatsApp menyerukan boikot merek Prancis termasuk Cartier, Dior, Louis Vuitton, Danone, Evian, dan Novotel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: