Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI Diperkirakan Jadi Pintu Gerbang Pasar Data Center se-Asia Tenggara

RI Diperkirakan Jadi Pintu Gerbang Pasar Data Center se-Asia Tenggara Kredit Foto: Dok. DCD

Sebagai contohnya, Amazon1, membangun sebuah data center untuk layanan komputasi cloud dari Amazon Web Services (AWS) di Indonesia di tahun 2021 dengan nilai sebesar USD 2,5 milyar.  Sementara, Alibaba Cloud2 akan bangun data center ketiganya dan pusat scrubbing data pertama di Indonesia di 2021. Pemerintah Indonesia juga berencana akan membangun data center di beberapa tempat seperti Bekasi, Batam dan Manado.

Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan mengalami lonjakan permintaan akan kebutuhan data center berskala besar, terutama menjelang "Revolusi Industri 4.0" ini, seperti Komputasi Cloud, Big Data, dan Internet of Things (IoT), semuanya akan membutuhkan pemrosesan data yang besar. Oleh karena itu, fasilitas Data Center yang andal, scalable, dan dengan system keamanan yang tinggi sangat diperlukan.

Saat ini, setiap organisasi yang tertarik menggunakan data center sebaiknya mengetahui tingkatan yang membedakannya. Setiap tingkatan memberi tahu klien potensial, apa yang dapat mereka harapkan dari kemampuan dan tingkat layanan pusat data.

Mengetahui jenis data center modern apa yang harus dipilih oleh bisnis atau organisasi sangatlah penting untuk mendapatkan hasil maksimal dari usaha mereka dan menyelaraskan investasi infrastruktur dengan tujuan bisnis. Bisnis yang berbeda membutuhkan tipe data center yang berbeda.

Kebanyakan organisasi pada umumnya menggunakan di antara tiga tingkatan pertama. Pusat data Tingkat I, misalnya, adalah pilihan paling terjangkau untuk bisnis kecil. Mereka berada di tingkat terendah karena tingkat redundancy dan waktu downtime yang mereka miliki. Data center seperti ini adalah yang paling sederhana dalam hal infrastruktur, dan memiliki satu jalur untuk daya listrik dan pendinginan serta beberapa komponen cadangan. Uptime tahunan yang diharapkan adalah 99,671 persen.

Data center tier II mirip dengan Data Center Tier I di mana memiliki jalur tunggal untuk daya listrik dan pendingan tetapi dengan beberapa komponen redundant dan backup yang dimilikinya. Uptime tahunan yang diharapkan mencapai 99,671 persen.

Data center tier III, biasanya Dibutuhkan oleh perusahaan besar, memiliki banyak jalur untuk daya listrik, pendinginan, serta sistem untuk memastikan agar tetap online lebih lama. Hasilnya, diharapkan mencapai uptime 99,982 persen.

Salah satu contoh data center Tier III yang akan segera dibuka di tanah Indonesia, adalah SpaceDC, sebuah partner data center visioner yang berkantor pusat di Singapura terkenal dengan data center-nya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: