Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Strategi SG+ PDG, Rencana Investasi Awal US$1 Miliar dan Ekspansi ke Batam & Johor

Strategi SG+ PDG, Rencana Investasi Awal US$1 Miliar dan Ekspansi ke Batam & Johor Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyedia pusat data di Asia, Princenton Digital Group baru saja secara resmi mengumumkan peluncuran strategi SG+ yang memungkinkan pelanggan untuk memperluas infrastruktur mereka dengan lancar dari Singapura ke kampus pusat data yang sangat skalabel di Singapura, Batam, dan Johor.

"Sebagai operator pusat data Pan-Asia yang berkantor pusat di Singapura, PDG berada di garis depan dalam memungkinkan pelanggan untuk terus memanfaatkan serangkaian karakteristik unik yang telah menjadikan Singapura sebagai pusat data di kawasan ini. Strategi SG+ kami ditujukan untuk menyediakan roadmap pertumbuhan infrastruktur yang lancar bagi pelanggan kami," tutur Ketua dan Kepala Eksekutif Princenton Digital Group Rangu Salgame seperti dikutip dari laman resmi perusahaan pada Senin (20/2/2023).

Kampus pusat data PDG di Batam merupakan bagian pertama dari strategi SG+ di mana PDG tengah mengembangkan situs pusat data di Batam dan Johor untuk memperluas operasi perusahaannya.

Baca Juga: Princenton Digital Group Suplai Energi Terbarukan untuk Tiga Pusat Data di Indonesia

Dengan rencana investasi awal sekitar US$1 miliar, kampus akan dibangun di atas tanah seluas 15 hektar di Batam dan akan terdiri dari empat gedung dengan kapasitas masing-masing hingg 24MW. Daya dijamin sepenuhnya untuk seluruh kapasitas 96MW.

Sebagai bagian dari Provinsi Kepulauan Riau, Batam hanya berjalan 20km dari Singapura. Kampus PDG di Batam akan terletak di dalam Nongsa Digital Park (NDP) yang merupakan taman digital terintegrasi di Nongsa, ujung timur laut Batam. Rangu menerangkan bahwa kampus pusat data PDG di Batam akan memperkuat strategi pertumbuhan PDG dan memantapkan kehadiran PDG di seluruh wilayah China, Singapura, India, Indonesia, dan Jepang.

Pada Juni 2021, pemerintah Indonesia telah menetapkan Nongsa sebagai Kawasan Ekonomi Khusus untuk ekonomi digital dan pariwisata. Presiden RI Joko Widodo telah menggambarkan Nongsa dan Batam sebagai "jembatan digital" antara Singapura dan Indonesia karena permintaan akan talenta teknologi, listrik berkelanjutan, lahan untuk mengembangkan pusat data, dan kapasitas terus meningkat.

Vice President & Kepala Kemitraan Regional Dewan Pengambangan Ekonomi Singapura, Herman Loh menyampaikan bahwa investasi PDG ke Nongsa menggarisbawahi peluang pertumbuhan yang ditawarkan Asia Tenggara kepada perusahaan. Infrastruktur yang tangguh, andal, dan stabil adalah pendukung utama dalam ekonomi digital dan ekspansi terbaru PDG di Nongsa akan meningkatkan kemampuan PDG untuk memenuhi kebutuhan perusahaan digital yang terus berkembang yang ingin berekspansi di kawasan tersebut.

"Kami senang bekerja sama dengan PDG saat mereka membangun proyek berskala hiper 96MW untuk menyediakan kapasitas pusat data yang lancar dan stabil bagi pelanggan mereka. Investasi PDG di Nongsa Digital Park semakin memperkuat posisi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai hub pusat data di kawasan. Kami berharap dapat bekerja sama dengan PDG karena perusahaan terus berkembang sebagai pemimpin Pan-Asia dalam infrastruktur digital," ujar Ketua Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Otoritas Zona Bebas Indonesia Batam Muhammad Rudi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: