Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkomitmen mewujudkan investasi berkualitas, salah satunya dengan mendorong pemerataan realisasi investasi ke luar Jawa.
Berdasarkan data BKPM, sebaran investasi di luar Jawa pada kuartal III tahun ini mencapai Rp110,4 triliun atau meningkat 17,9% dibandingkan dengan periode triwulan yang sama pada 2019. Angka ini setara 52,8% dari investasi total kuartal III sebesar Rp209 triliun.
Sedangkan, untuk realisasi investasi di Jawa sebesar Rp98,6 triliun atau turun sebesar 12% dibandingkan dengan periode triwulan yang sama pada 2019.
Baca Juga: Perusahaan Investasi Milik Hary Tanoe Sulap Utang Rp3 Triliun Jadi Saham
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Imam Soejedi menilai capaian ini menunjukkan target yang optimis dalam hal pemerataan ekonomi. Realisasi investasi di luar Jawa lebih besar dibandingkan Jawa.
"Lebih besarnya porsi realisasi investasi di luar Jawa dibanding Jawa kali ini merupakan pertama kali sejak data realisasi investasi kuartal IV-2016 lalu. Ke depan, harapannya pemerataan investasi di luar Jawa dapat terus terwujud. Yang perlu dicatat, investasi yang ditangani oleh BKPM di sektor riil saja, tidak termasuk sektor migas (minyak dan gas) dan keuangan," kata dia di Jakarta, Rabu (4/11/2020).
Imam menjelaskan bahwa salah satu faktor pendorong pemerataan realisasi investasi ke luar Jawa yaitu infrastruktur yang memadai serta ketersediaan bahan baku.
"Saat ini luar Jawa semakin memiliki daya tarik bagi investor, di antaranya karena infrastruktur yang sudah dibangun di periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi. Pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur di luar Jawa, sehingga siap untuk dijadikan sebagai lokasi investasi bagi para investor," tambah Imam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: