- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Hadapi Skandal Pembobolan Rekening, Performa Keuangan Maybank Ternyata....
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) tengah menghadapi kasus pembobolan rekening salah satu nasabahnya yang bernama Winda Lunardi alias Winda Earl. Nasabah yang juga merupakan atlet e-sport itu mengklaim dana dalam rekening Maybank miliknya itu raib hingga Rp20 miliar pada Februari 2020 lalu.
Di tengah perguliran kasus tersebut, Maybank melaporkan performa keuangan untuk periode kuartal III 2020. Per September 2020, Maybank mengantongi laba bersih sebesar Rp1,099 triliun atau selisih tipis 1% dari September 2019 yang kala itu mencapai Rp1,109 triliun. Namun, pada saat yang bersamaan Maybank membukukan penurunan pendapatan yang lebih dalam. Baca Juga: Tegas! Maybank Bakal Ganti Uang Puluhan Miliar Rupiah Milik Winda Earl, Tapi....
Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, pendapatan bunga dan syariah bersih Maybank turun 8,48% dari Rp6,13 triliun pada kuartal III 2019 menjadi Rp5,61 triliun pada kuartal III 2020. Sementara itu, pendapatan provisi dan komisi tercatat menurun 14,06% dari yang sebelumnya Rp292,17 miliar menjadi Rp251.09 miliar. Baca Juga: Simak, Ini Pernyataan Resmi Maybank Terkait Kasus Pembobolan Uang Rp20 Miliar
Meski begitu, laba Maybank masih relatif stabil karena ditopang oleh keuntungan transaksi mata uang asing yang angkanya bertumbuh dari Rp155,58 miliar menjadi Rp336,07 miliar. Per September 2020 ini, aset Maybank tercatat sebesar Rp177,33 triliun atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya Rp169,08 triliun.
Presiden Direktur Maybank, Taswin Zakaria, mengungkapkan bahwa pihaknya senantiasa mengantisipasi dampak lebih lanjut dari pandemi Covid-19 terhadap portofolio Maybank. Meski begitu, Maybank tetap mengusahakan untuk meraih peluang bisnis di tengah situasi yang sulit, yakni melalu layanan digital banking.
"Sementara pada saat yang sama kami mencoba meraih peluang bisnis melalui layanan digital banking yang kini mulai menunjukkan hasil yang positif. Kami akan tetap waspada atas kualitas aset dengan prudent dan pendekatan manajemen risiko yang ketat dengan mencari solusi untuk keberlanjutan bisnis nasabah," pungkasnya secara tertulis beberapa waktu lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih