Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Canggih, Bandara di New York Lacak Virus Corona Pakai Blockchain

Canggih, Bandara di New York Lacak Virus Corona Pakai Blockchain Ilustrasi Blockchain | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk melacak pandemi virus Corona yang menyebar dengan cepat, Bandara Albany, New York, telah mulai bereksperimen dengan Aplikasi Jejak Kesehatan untuk melacak kebersihan permukaan dan obyek di dalam bandara.

"Penggunaan Aplikasi Wellness Trace GE yang mutakhir adalah langkah besar pertama dalam upaya bersama kami untuk mengintegrasikan solusi digital baru untuk menciptakan perjalanan yang lebih aman di dunia pascapandemi," kata CEO dari Otoritas Bandara Albany County, Philip Calderone dikutip dari Cointelegraph, Senin (16/11/2020).

Aplikasi yang dikembangkan oleh General Electric Co (GE) bekerja sama dengan TE-FOOD dan Eurofins, bertujuan untuk memberikan pengalaman perjalanan yang aman selama dan setelah pandemi virus corona. Itu dibangun menggunakan blockchain perusahaan Microsoft Azure.

Baca Juga: Harga Melambung Tinggi, Bitcoin & Ethereum Makin Layak Dikoleksi

Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan informasi secara real-time kepada wisatawan tentang kebersihan permukaan sebelum wisatawan menyentuhnya. Wisatawan akan dapat mengumpulkan informasi ini dengan memindai stiker kode QR yang tersebar di dalam dan sekitar bandara menggunakan ponsel mereka.

Aplikasi ini juga memberikan kemungkinan kepada wisatawan untuk mengungkapkan pengamatan pribadi mereka tentang kebersihan permukaan tertentu.

Menurut Bandara Albany, percobaan akan berlangsung selama tiga bulan karena pegawai bandara akan menggunakan aplikasi tersebut untuk melacak protokol pembersihan untuk area dan obyek utama di dalam dan di sekitar bandara. Lebih dari 45 stiker kode batang QR telah ditempatkan di berbagai wilayah dan objek di sekitar bandara.

Pemerintah lain di seluruh dunia juga telah beralih ke teknologi blockchain untuk membantu memerangi virus.

Di Singapura, negara kota yang sebagian besar telah berhasil menahan wabah, perusahaan investasi milik Pemerintah SGInnovate dan startup Singapura Accredify telah bersama-sama mengembangkan paspor kesehatan digital bertenaga blockchain.

Selain itu, perusahaan Singapura Perlin telah mengembangkan aplikasi seluler berbasis blockchain yang disebut ICC AOKpass, yang memungkinkan pengguna memverifikasi status Covid-19 mereka secara instan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: