Remaja Lahir dengan Kelamin Pria tapi Punya Ovarium, Kini Hamil 4 Bulan Setelah...
"Saya sempat mengalami perasaan aneh setelah buang air kecil dan setelah berhubungan seks, sehingga mereka melakukan USG saluran kemih saya," kata Mikey.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya memiliki leher rahim, ovarium, rahim dan saluran tuba dan bahwa saya bisa hamil jika saya mau," paparnya.
"Saya sebenarnya mengira itu lelucon. Saya bahkan tidak tahu ini mungkin. Saya seperti 'haha di mana kameranya'?."
"Kemudian mereka menunjukkan rahim saya di layar," imbuh dia.
Mikey didiagnosis dengan Persistent M llerian duct syndrome (PMDS), suatu kondisi langka di mana seseorang memiliki alat kelamin luar pria, dengan alat reproduksi wanita di bagian dalam.
Dokter menyarankan Mikey untuk segera menjalani histerektomi. "Orang dengan PDMS rentan terhadap kanker dan tumor dan risikonya berkurang jika Anda menjalani histerektomi," kata Mikey.
"Bagian laki-laki saya kembali tidak subur, tetapi saya diberi tahu bahwa ovarium saya berfungsi," ujarnya.
"Saya mengalami shock selama beberapa minggu, kemudian saya menyadari bahwa saya tidak akan dapat memiliki anak, kecuali saya membawanya sendiri, dan segera."
"Saya selalu tahu saya ingin menjadi orang tua. Saya dulu bermain dengan boneka bayi ketika saya masih kecil dan saya selalu melihat anak-anak di masa depan, jadi saya memutuskan, 'sekarang atau tidak sama sekali saya harus mencoba dan hamil'."
Mikey menjalani serangkaian prosedur kesuburan, termasuk ICSI, di mana sperma donor disuntikkan langsung ke sel telur wanita untuk membuat embrio yang telah dibuahi.
Embrio yang dibuahi kemudian ditempatkan di tuba falopi selama prosedur laparoskopi yang disebut ZIFT.
Ketiga embrio yang telah dibuahi ditanamkan ke tuba falopi Mikey melalui rongga perut karena ia tidak memiliki lubang vagina.
Mikey, yang sekarang sedang hamil empat bulan, berkata: "Saya diberitahu bahwa hanya ada sekitar 20 persen kemungkinan itu akan berhasil, tapi berhasil. Saya sangat terkejut, tapi bahagia. Saya tidak sabar untuk menjadi orang tua."
“Orang tua saya jarang ada ketika saya masih kecil, jadi saya ingin menjadi orang tua yang tidak bisa dilakukan oleh orang tua saya, saya sangat ingin ada untuk anak saya," katanya.
"Saya ingin berada di sana untuk segala hal mulai dari langkah pertama hingga kata pertama hingga mereka lulus dari perguruan tinggi. Saya ingin mendukung dalam segala hal dan apa pun yang mereka pilih dalam hidup."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto