Israel kembali melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza, Palestina. Namun, seperti dikutip kantor berita Reuters, militer Israel pada Minggu (22/11/2020) menegaskan, serangan itu dilakukan sebagai aksi balasan terhadap serangan roket yang ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel.
Meski tidak ada laporan korban di kedua belah pihak, polisi Israel menyatakan, roket yang ditembakkan dari Gaza pada Sabtu (21/11/2020) malam itu merusak sebuah pabrik di kota wilayah selatan, Ashkelon, Israel.
Baca Juga: AS Akan Labeli Gerakan Boikot Israel sebagai Anti-Semit
Militer Israel mengatakan, pesawatnya menyerang sebagai balasan terhadap beberapa area militer milik Hamas, kelompok bersenjata Islam yang menguasai Gaza.
Saksi mata Reuters melaporkan, serangan yang terjadi sebelum fajar itu menargetkan sasaran di Kota Gaza, Rafah dan Khan Younis. Serangan menimbulkan kebakaran dan gumpalan asap terlihat di beberapa lokasi.
Tidak ada klaim langsung dari kelompok militer Gaza mana pun atas penembakan roket tersebut. Israel dan Hamas terakhir berperang pada 2014. Setelah itu, terjadi aksi saling serang, meskipun perbatasan Gaza-Israel sebagian besar relatif tenang dalam beberapa bulan terakhir.
"Organisasi teror Hamas bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi di Jalur Gaza, dan akan menanggung konsekuensi aksi teror terhadap warga sipil Israel," kata pernyataan resmi militer Israel.
Sementara Juru Bicara Hamas di Gaza, Fawzi Barhoum menyalahkan Israel atas meningkatnya eskalasi baru-baru ini.
“Pendudukan Israel adalah yang paling bertanggung jawab atas segala yang terjadi di Gaza, karena (Israel) terus memblokade (Gaza),” tudingnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: