Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duduki Kursi Menlu, Tugas Berat di Panggung Internasional Menanti Antony Blinken

Duduki Kursi Menlu, Tugas Berat di Panggung Internasional Menanti Antony Blinken Calon presiden Amerika Serikat dari Demokrat dan mantan wakil presiden Joe Biden mengangkat kepalan tangannya saat ia memberikan pidato setelah hasil awal dari pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Rabu (4/11/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Mike Segar

Klain juga kembali mendesak Presiden Donald Trump dan General Services Administration (GSA) untuk segera mengakui kemenangan Biden secara formal sehingga persiapan transisi dapat dimulai. “Saya berharap administrator GSA dapat melakukan tugasnya,” ujar Klain, mengacu pada Emily Murphy.

Biden direncanakan memasuki Gedung Putih pada 20 Januari 2021 setelah dideklarasikan menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2020 pada November. Menurut Klain, Biden merupakan presiden pilihan masyarakat AS sehingga perlawanan Trump merupakan bentuk penolakan sistem demokrasi. 

Sejak Biden unggul, Trump melayangkan gugatan hukum dan menuduh Pilpres 2020 dicoreng dengan bermacam kecurangan. Dia juga menekan para pejabat terkait untuk tidak mendeklarasikan hasil pilpres secara resmi sebelum proses hukum selesai. Namun, sejauh ini sebagian gugatan hukum Trump batal atau ditolak.

Biden unggul sekitar 6 juta suara di seluruh wilayah AS dibandingkan Trump dan unggul 306 berbanding 232 electoral vote. Para ahli, baik dari kubu Republik ataupun Demokrat, menilai ketidakpercayaan Trump terhadap sistem penghitungan suara menghambat banyak pihak dan mencoreng Biden.

“Terus berjuang Partai Republik,” kicau Trump, di Twitter, sebelum pergi bermain golf di Virginia. Sejumlah gugatan hukum Trump di Michigan, Pennsylvania, Georgia, dan Arizona tidak tembus. Hakim AS Matthew Brann mengatakan tuduhan Trump tidak memiliki bukti kuat dan hanya spekulasi.

Salah satu pengacara yang agresif melakukan tuduhan ialah Sidney Powell, tapi tidak ada satu pun yang disertai bukti. Tim kuasa hukum Trump, Rudy Giuliani dan Jenna Ellis, mengatakan Powell bukanlah anggota tim pengacara Trump dan beraksi sendiri, sekalipun mereka melakukan konferensi bersama.

Trump juga mendesak agar penghitungan suara kembali diulang. Aksi itu setidaknya sudah dilakukan di Georgia, tapi hasilnya tetap sama seperti sebelumnya. Biden unggul dengan 12.000 suara. Saat ini, beberapa anggota Partai Republik juga mulai meminta Trump untuk mengakui kekalahan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: