Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Syailendra mengungkapkan, Kemendag juga menyerahkan bantuan alat potong untuk membuat sandal. Bantuan tersebut diberikan karena di antara produk-produk yang akan dipasok ke hotel jaringan Accor di Jatim , terdapat satu produk,yakni sandal hotel, yang belum sesuai harganya.Pelaku UMKM terkait belum memiliki alat pemotong yang dapat membantu efisiensi biaya produksinya.
Menurutnya, UMKM diharapkan mampu menjaga kontribusi 60 persen dari total produk domestik bruto (PDB), menyerap 96 persen tenaga kerja dari total 133 juta angkatan kerja, serta memberikan sumbangsih 14 persen terhadap total ekspor. Guna mencapai harapan tersebut, maka nilai konsumsi dalam negeri yang besar harus dimanfaatkan agar dapat berkontribusi membantu UMKM tetap bertahan, beradaptasi, dan bahkan berkembang dalam situasi kebiasaan baru.
“Pandemi Covid-19 dan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar telah memperbesar peluang usaha secara daring. Diharapkan UMKM mampu menangkap peluang itu sehingga dapat memainkan perannya sebagai penopang perekonomian bangsa yang menggerakan ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat,” ujar Syailendra.
Sementara itu Chief Executive Officer, Accor Southeast Asia, Japan, South Korea, Garth Simmons mengatakana, bahwa kelanjutan kolaborasi antara Accor dan Kemendag di Surabaya merupakan bentuk komitmennya sebagai pelaku industri perhotelan yang senantiasa mendukung dan menyambut baik program pemerintah khususnya dalam sektor perdagangan.
“Kami berharap dapat berperan aktif dalam memberdayakan UMKM dan melakukan kurasi produk yang akan dimanfaatkan untuk hotel-hotel kami khususnya di Jatim. Guna memprioritaskan keamanan dan kenyamanan saat tamu berada di lingkungan hotel, ALLSAFE yaitu label kebersihan dan higienitas global Accor diterapkan secara konsisten,” pungkas Garth Simmons.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil