Wakil Ketua Umum partai Demokrat, Benny K Harman, menduga mantan Menteri KKP Edhy Prabowo, yang ditangkap KPK 25 November lalu karena kasus dugaan korupsi perizinan ekspor benih lobster, sebagai korban konspirasi para cukong.
“Mas Edhy Prabowo ini orang baik, saya yakin dia dikepung oleh para cukong yang membuat dia tidak berkutik,” tulis Benny di akun @BennyHarmanID yang dikutip dari Viva, Jumat 27 November 2020.
Anggota Komisi III DPR RI itu menduga para cukong masuk ke Edhy Pranowo melalui beberapa stafnya.
“Lewat siapa para cukong masuk, diduga kuat lewat dua orang stafnya itu. Lacak saja rekam jejak dan afiliasi politik mereka itu. Rakyat monitor,” ujarnya.
KPK juga menahan staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Andreau Misanta Pribadi, dan pihak swasta Amiril Mukminin (AM) usai menyerahkan diri dan menjalani pemeriksaan.
Keduanya terjerat kasus dugaan suap terkait perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020. Kasus ini juga menjerat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
"Untuk kepentingan penyidikan, KPK melakukan penahanan tersangka AM dan AMP selama 20 hari terhitung sejak tanggal 26 November 2020 sampai dengan 15 Desember 2020 di rutan KPK cabang Gedung Merah Putih," kata Deputi Penindakan KPK Karyoto, Kamis, 26 November 2020.
Andreau Misanta Pribadi ternyata kader PDIP yang juga menjabat sebagai staf Menteri KKP sekaligus sebagai Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence). Andreau pernah menjadi Caleg dari PDIP, namun gagal.
Dalam dugaan kasus suap ekspor benih lobster ini KPK telah menetapkan tujuh tersangka. Mereka adalah Edhy Prabowo, Staf khusus Menteri KKP Syafri, Andreu Pribadi Misanta, pengurus PT ACK Siswadi, Staf Istri Menteri KKP Ainul Faqih, dan Amiril Mukminin sebagai penerima suap.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat