Menuju periode akhir November 2020, harga beberapa komoditas produk pertambangan menunjukkan tren yang positif yang terus berlanjut di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini terjadi karena harga beberapa komoditas produk pertambangan mengalami kenaikan yang cukup signifikan akibat naiknya permintaan dan penawaran di pasar global. Kondisi itu memengaruhi penetapan Harga Pasokan Ekspor (HPE) produk bertambangan yang terkena Bea Keluar (BK) periode Desember 2020, sesuai Permendag No. 96/2020.
“HPE produk pertambangan periode Desember 2020 mengalami fluktuasi, di antaranya komoditas konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat pasir besi, konsentrat ilmenite dan bauksit yang telah dilakukan pencucian mengalami kenaikan dibandingkan periode bulan lalu.
Baca Juga: IHSG Merah di Pembukaan, Analis: Perhatikan Saham TLKM, UNVR, dan ....
Baca Juga: 5 Jurus Jitu Pulihkan Ekonomi Ala Bank Indonesia Jawa Timur
Harga beberapa komoditas produk pertambangan yang mengalami kenaikan dikarenakan adanya permintaan dunia yang meningkat. Untuk komoditas konsentrat rutil mengalami penurunan harga, sedangkan untuk konsentrat mangan dan pellet konsentrat pasir besi tidak mengalami perubahan,” jelas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Didi Sumedi.
Didi menerangkan, tren HPE produk pertambangan selama tahun 2020 sebagian besar produk pertambangan yang dikenakan BK menunjukkan tren positif. Produk pertambangan yang mengalami tren positif yaitu produk konsetrat besi naik sebesar 3,92%; konsetrat tembaga naik sebesar 2,22%; konsetrat seng naik sebesar 1,52%; konsetrat mangan naik sebesar 1,48%; konsetrat ilmenit naik sebesar 0,99%; bauksit yang telah dilakukan pencucian naik sebesar 0,39%. Namun, ada juga produk pertambangan yang dikenakan BK mengalami tren negatif selama 2020, yaitu konsetrat rutil turun sebesar 1,97% dan konsetrat timbal turun sebesar 0,20%.
Sejumlah produk pertambangan yang kena BK adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.
Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal dan Iron Ore Fine Australian. Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).
Dibandingkan periode sebelumnya, produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode Desember 2020, yakni:
- Konsentrat tembaga (Cu ? 15%): USD 2.898,73/WE (naik 1,85%);
- Konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ? 62% dan ? 1% TiO2): USD 103,87/WE (naik 0,75%);
- Konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ? 50% dan (Al2O3 + SiO2) ? 10%): USD 53,08/WE (naik 0,75%);
- Konsentrat timbal (Pb ? 56%): USD 751,30/WE (naik 1,50%);
- Konsentrat seng (Zn ? 51%): USD 673,82/WE (naik 12,74%);
- Konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ? 56%): USD 62,02/WE (naik 0,75%);
- Konsentrat ilmenit (TiO2 ? 45%): USD 304,29/WE (naik 5,16%), dan;
- Bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ? 42%): USD 25,30/WE (naik 6,14%).
Sedangkan produk yang mengalami penurunan dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat rutil (TiO2 ? 90%) dengan harga rata-rata USD 848,29/WE atau turun sebesar 0,02%.
Sementara itu, konsentrat mangan (Mn ? 49%) dengan harga rata-rata sebesar USD 213,63/WE dan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ? 54) dengan harga rata-rata USD 117,98/WE tidak mengalami perubahan.
Menurut Didi, HPE periode Desember 2020 ini ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna