Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Jurus Jitu Pulihkan Ekonomi Ala Bank Indonesia Jawa Timur

5 Jurus Jitu Pulihkan Ekonomi Ala Bank Indonesia Jawa Timur Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Surabaya -

Bank Indonesia (BI) optimis pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2021 dapat terwujud dengan penguatan sinergi melalui 1 prasyarat yakni, persyaratan vaksinasi dan disiplin protokol Covid-19 dan 5 strategi. Apa saja?

Pertama, pembukaan sektor produktif dan aman; percepatan stimulus fiskal realisasi anggaran; peningkatan kredit dari sisi permintaan dan penawaran; stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial; dan digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM. BI bahkan menyakini, pemulihan ekonomi--khususnya provinsi Jatim--bisa tumbuh 5-6%.

Menurut Kepala BI Kanwil Jatim Difi Ahmad Johansyah, "Hal itu menunjukkan sinergi kebijakan Pemerintah Provinsi Daerah dan Lembaga/ Otoritas di Jatim dapat mempercepat pemulihan perekonomian Jatim dan menopang Pemulihan Ekonomi Nasional atau disebut PEN."

Baca Juga: Anak Usaha BUMN Ini Sudah Distribusi 128.885 Ton Pupuk Bersubsidi

Baca Juga: 10 Koin Kripto Terbaik, Buat Anda yang Minat Investasi Cryptocurrency!

Bahkan Difi sapaan mengatakan, presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menekankan bahwa, momentum pertumbuhan positif ini harus dijaga. Pelaksanaan protokol kesehatan harus terus dilakukan dengan disiplin dan terus waspada serta tidak lengah agar tidak muncul pandemi gelombang kedua yang akan merugikan upaya dan pengorbanan yang telah dilakukan.

Hasil Survei Bank Indonesia Difi menyebutkan,  mengkonfirmasi V-Shaped Recovery Perekonomian Jatim  pada triwulan III 2020. Survei Kondisi Dunia Usaha (SKDU) dan Survei PenjualanEceran (SPE) yang dilaksanakan Bank Indonesia, juga mengindikasikan perbaikan aktivitas usaha dan penguatan penjualan eceran Jatim pada triwulan III 2020.

Hal ini juga tercermin dari membaiknya kinerja lapangan usaha utama Jatim seperti Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Konstruksi. Selain i?u, lapangan usaha Akomodasi  dan Mamin serta Transportasi yang sebelumnya terkontraksi sangat dalam juga sudah menunjukkan perbaikan / pemulihan. 

“Sektor Pariwisata juga sudah menunjukkan perbaikan namun masih terkontraksi sejalan dengan masih terbatasnya aktivitas masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata,” tegas Difi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2020 di Shangrila Surabaya, Kamis  sore (3/12/2020) kemarin

Selain itu sebut Difi, momentum PEN perlu terus didorong dengan memperkuat sinergi membangun optimisme oleh semua pihak baik Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pemerintah Provinsi Jatim, telah berhasil menjaga resiliensi dan percepatan pemulihan perekonomian yang diwujudkan dengan percepatan realisasi anggaran hingga triwulan III 2020 baik dari Sisi APBN, APBD, maupun Kab/kota.

Realisasi belanja daerah di Provinsi Jatim di Triwulan 111-2020 mencapai 65 persen, termasuk yang tertinggi dibandingkan dengan realisasi provinsi lain, yang hanya berada di kisaran 50 persen. Dari Sisi pembiayaan, restrukturisasi kredit yang dilakukan oleh perbankan telah diberikan kepada 2,4 juta nasabah di Jatim dengan nominal kredit sebesar Rp 1 06,4 triliun.

"Seiring bertumbuhnya optimisme dan sinergi yang senantiasa dilakukan oleh seluruh stakeholders, Pertumbuhan ekonomi Jatim tahun 2021 diperkirakan tumbuh positif, lebih baik dibandingkan tahun 2020. Proyeksi kami ekonomi Jatim di 2021 akan tumbuh 5 persen hingga 6 persen," tegas Diri.

Sementara itu Wakil Gubernur Jatim, Emil Listianto Dardak menyatakan, diperkirakan pertumbuhan ekonomi di Jatim tahun 2021 akan melebihi nasional. Hal itu kata Emil, RAPBD yang sudah disetujui  oleh DPRD Jatim akan segera diterapkan di kabupaten/kota akan menjadi landasan membangun kedepan nanti

Dikatakan Emil, yang perlu mendapatkan dorongan agar perekonomian Jatim kembali bangkit adalah sektor-sektor yang memiliki potensi besar seperti, industri kertas, industri  dan perdagangan dan kimia serta investasi. Mantan Bupati Trenggalek ini mengklaim, bahwa investasi di Jatim saat pendemi justru alami peningkatan cukup menggembirakan mulai dari Penanaman Modal Asing (PMA) walupun masih dibawah Penanaman Modan Dalam Negeri (PMDN).

"Walupun masih pendemi saat ini wilayah Jatim memiliki daya tarik bagi PMDN. Terbukti, hingga saat ini di triwulan III-2020  mampu tumbuh  42,20 persen (yoy) meningkat 23,31 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Nah, ini menjadi modal kita untuk membangkitkan perekonomian provinsi Jatim di tahun 2021 nanti,” ujar suami Arumi Bachsin ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: