Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laskar FPI Tewas, Koalisi Masyarakat Sipil: Alasan Penembakan Bersifat Umum

Laskar FPI Tewas, Koalisi Masyarakat Sipil: Alasan Penembakan Bersifat Umum Kredit Foto: Viva

Namun, ada kekhawatiran tindakan brutal tersebut justru tak mendapatkan sanksi. Merujuk selama ini hampir tak ada penegakan hukum sungguh-sungguh terhadap tindakan extrajudicial killing yang diduga kuat oleh aparat.

"Akibatnya kasus-kasus serupa terus berulang. Dalam catatan YLBHI misalnya menemukan sedikitnya 67 orang meninggal sebagai korban tindakan extra-judicial killing pada tahun 2019. Berkaca pada kasus-kasus tahun 2019, mayoritas pelaku adalah aparat kepolisian yaitu 98,5 persen atau 66 kasus dan sisanya  (1 kasus) terindikasi militer," ujarnya.

Baca Juga: Polisi sebut Pengawal Rizieq Dipersenjatai Senpi Rakitan

Terkait itu, dalam pernyataan resminya, Koalisi Masyarakat Sipil meminta penyelidikan yang serius, transparan dan akuntabel terhadap peristiwa penembakan tersebut. Pun, koalisi mendesak pemerintah membentuk tim independen melibatkan Komnas HAM dan Ombudsman RI untuk menyelidiki dengan serius penembakan tersebut.

"Setiap tindakan yang diambil oleh aparat kepolisian haruslah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan," katanya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya yang disuarakan Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran mengatakan aparat terpaksa menembak sejumlah anggota FPI yang saat itu sedang mengawal Habib Rizieq. Fadil mengatakan, penembakan dilakukan karena ada upaya penyerangan yang dilakukan para laskar FPI.

Fadil mengatakan anggota FPI yang menyerang petugas adalah laskar khusus. Ada 10 laskar yang menyerang petugas. Dia mengatakan enam anggota laskar tewas ditembak. Pun, empat lainnya melarikan diri.

Fadil mengatakan saat aksinya, pelaku sempat menyerang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: