Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang Tua Anggota FPI yang Tewas Didor Nggak Ada Takutnya Tantangin Polisi: Bubarkan Saja Negara!

Orang Tua Anggota FPI yang Tewas Didor Nggak Ada Takutnya Tantangin Polisi: Bubarkan Saja Negara! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Suhada orang tua dari Faiz, salah satu anggota Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak mati menantang aparat kepolisian bermubahalah untuk membuktikan siapa sebenarnya yang bersalah dalam peristiwa tersebut.

Mubahalah adalah, sumpah antara dua pihak untuk saling memohon dan berdoa kepada Allah SWT, supaya melaknat dan membinasakan atau mengazab pihak yang batil (salah) atau menyalahi pihak yang benar. Baca Juga: Diserang Laskar FPI, Polisi: Penyidik sedang Kumpulkan Bukti yang Sudah Mengarah

”Seandainya mereka memahami syariat Islam kami siap bermubahalah. Kalian datangkan keluarga kalian, saya datangkan keluarga saya. Kita bermubahalah, benarkah anak saya membawa senjata atau tidak, nanti siapa yang dilaknat oleh Allah SWT. Jadi itu salah satu kami berusaha meyakinkan putra-putra kami tidak membawa senjata, senjatanya darimana,” ujarnya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (8/12/2020).  Baca Juga: Diserang Laskar FPI, Polisi: Penyidik sedang Kumpulkan Bukti yang Sudah Mengarah

Menurut Suhada jika mereka menyerang polisi, pertanyaannya darimana mereka tahu itu polisi. Apalagi mereka sedang mengawal ulama mengapa melakukan penyerangan kepada orang lain.

”Kan dia ngawal ulama, ada apa ini? Saya juga sangat tidak terima bila putra saya dan keenam para mujahid ini dikatakan membawa senjata. Kami tahu persis dan kami tahu dia aktif dimana. Artinya, mereka tidak akan pernah membawa senjata,” katanya.

Suhada berharap negara menegakkan hukum secara benar. Sebagai sebuah negara yang beradab berasaskan kemanusiaan yang adil dan beradab, tindakan ini sangat biadab dan tidak beretika.

”Itu kan di Karawang, polisi mabes, polisi polda ngapain di situ? Nguntit Habib Rizieq? Kalau nguntit Habib Rizieq, tersangka pun bukan, aturan mana mereka bisa menguntit, menginteli aturan mana itu? Mau bikin aturan sendiri? Ini negera berdasarkan aturan konstitusi kesepakatan kita bersama. Lalu mengapa kalian buat aturan sendiri? Bubarkan saja Negara,” katanya.

Diketahui sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, peristiwa ini bermula saat polisi mendapat informasi rencana pengerahan massa terkait jadwal pemeriksaan terhadap Rizieq Shihab di Polda Metro Jaya.

Informasi itu lantas diselidiki kebenarannya oleh petugas kepolisian.

“Ketika anggota mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam,” kata Irjen Fadil Imran.

Karena penyerangan itu mengancam keselamatan jiwa petugas, maka dilakukan tindakan tegas terukur.

Alhasil, enam pengawal HRS tewas ditembak polisi. Sedangkan empat lainnya melarikan diri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: