Setelah mengantisipasi rencananya pada bulan Oktober, DBS, bank terbesar di Singapura, mendirikan divisi pertukaran mata uang kripto baru yang disebut DBS Digital Exchange.
Diumumkan pada hari Kamis, usaha ini juga didukung oleh SGX, derivatif dan pertukaran aset terbesar di Singapura, yang memiliki 10% saham di platform crypto menurut laporan Cointelegraph, Jumat (11/12/2020).
Baca Juga: Pemain Kripto Lobi Pemerintah Rusia Soal Aturan Kripto
Pertukaran crypto hanya akan dapat diakses oleh investor institusional dan terakreditasi yang akan dapat memperdagangkan Bitcoin (BTC), Ether (ETH), Bitcoin Cash (BCH), dan XRP. Selain itu, DBS Digital Exchange akan menyediakan platform untuk tokenizing aset seperti saham di perusahaan yang tidak terdaftar, obligasi, dan dana ekuitas swasta.
Ini akan sangat terintegrasi ke dalam sistem perbankan Asia, memungkinkan pelanggan untuk menyetor dan membeli cryptocurrency dengan dolar Singapura, dolar AS, dolar Hong Kong, dan yen Jepang. DBS juga akan menawarkan layanan kustodian untuk menyimpan cryptocurrency atas nama klien.
"Agar Singapura menjadi lebih kompetitif sebagai pusat keuangan global, kami harus mempersiapkan diri untuk menyambut adopsi arus utama aset digital dan perdagangan mata uang," kata CEO DBS Group, Piyush Gupta.
Kolaborasi dengan Bursa Singapura dalam usaha ini akan membantu memperdalam likuiditas dan skala pasar aset digital Singapura.
"Ada peluang signifikan untuk membawa kepercayaan dan efisiensi dalam penemuan harga ke ruang aset digital global," kata Loh Boon Chye, CEO SGX.
Singapura menjadi pusat penting untuk perdagangan cryptocurrency institusional. Raksasa keuangan seperti SBI juga berencana meluncurkan penawaran yang bersaing ke DBS, sementara platform cryptocurrency yang ada seperti OKCoin sedang menyiapkan anak perusahaan lokal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum