Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alamak, MBS Digugat Jurnalis Wanita Terkait Tuduhan Pelecehan

Alamak, MBS Digugat Jurnalis Wanita Terkait Tuduhan Pelecehan Kredit Foto: Reuters/Saudi Royal Court/Bandar Algaloud
Warta Ekonomi, Doha -

Seorang jurnalis Al Jazeera menggugat Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS) dan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Mohammad bin Zayed (MBZ) atas tuduhan pelecehan.

Kedua pemimpin Arab itu dituduh meretas ponsel dan mencuri data serta mengubah gambar penyiar berita bernama Ghada Oueiss menjadi telanjang untuk melecehkan dan mengintimidasi dia di media sosial. 

Baca Juga: Jurnalis Afghanistan Tewas Didor, ISIS Klaim Tanggung Jawab

Menurut dokumen gugatan yang diajukan hari Rabu di fengadilan federal Amerika Serikat (AS) di Miami, Oueiss mengklaim dia menjadi sasaran pelecehan karena melaporkan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Dalam gugatannya, Mohammad bin Salman bin Abdulaziz dari Arab Saudi dan Mohammad bin Zayed Al Nahyan dari UEA tertulis sebagai tergugat. Beberapa pejabat dan agen dari negara-negara tersebut juga ikut digugat.

Menurut dokumen gugatan, neberapa dari pejabat itu menggunakan entitas yang berbasis di AS seperti Misi Kebudayaan Arab Saudi untuk merekrut warga AS dalam kampanye untuk menyerang para kritikus rezim.

Oueiss mengatakan seorang wanita Miami dan seorang pria di Orlando, Florida, bertanggung jawab karena meretas ponselnya dan mengangkat gambar, termasuk tangkapan layar video yang dibuat untuk membuatnya tampak telanjang dan disebarluaskan di media sosial. 

Keluhan tersebut menyusul tuduhan lain bahwa keluarga penguasa Arab Saudi mengoordinasikan upaya untuk meretas akun Twitter para pembangkang dan bahwa Mohammed bin Salman berada di balik peretasan telepon milik pendiri Amazon.com Jeff Bezos.

"Oueiss adalah salah satu dari daftar terbaru jurnalis yang menjadi target upaya bersama dan terkoordinasi dari kepemimpinan Saudi dan UEA, yang memanfaatkan banyak entitas dan vektor menggunakan kampanye pelecehan media sosial dan upaya peretasan yang ditargetkan untuk mencemarkan nama baik, mempermalukan, dan merugikan para pembangkang," bunyi dokumen gugatan, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (11/12/2020).

Gugatan itu mengutip pembunuhan jurnalis dan pembangkang Arab Saudi; Jamal Khashoggi, pada 2018 sebagai contoh seberapa jauh Kerajaan Arab Saudi akan membungkam para kritikus.

Perwakilan dari Kedutaan Saudi dan UEA di Washington tidak dapat segera dihubungi melalui email atau telepon untuk memberikan komentar.

Gugatan Oueiss terhadap Pangeran MBS terdaftar di Pengadilan Distrik AS, Distrik Selatan Florida, Miami.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: