Dorongan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera melakukan reshuffle kabinet terus disuarakan. Setelah politisi, kini giliran relawan Jokowi di Pilpres lalu yang ribut soal perombakan kabinet. Sayangnya, hingga kini pihak Istana masih anteng-anteng saja.
Setelah dua menteri kena 'kartu merah' dari KPK, isu reshuffle kembali memanas. Jokowi tidak hanya didesak mencari pengganti Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara, tapi juga melakukan perombakan kabinet. Sejumlah parpol pendukung pemerintah ikut melemparkan wacana tersebut.
Baca Juga: PKB Tak Mau Ambil Pusing Soal Isu Reshuffle Kabinet Jokowi
Kini, giliran para relawan Jokowi di Pilpres 2019 yang mulai bersuara. Pertama disampaikan oleh relawan Seknas Jokowi. Ketua Bidang Kelembagaan dan Hubungan Antar Lembaga Seknas Jokowi, Dono Prasetyo, menilai Presiden dalam kondisi bahaya. Alasannya, dua menterinya sudah dicokok KPK.
Menurutnya, Presiden harus mengambil langkah yang lebih tegas yaitu kocok ulang kabinet. Tujuannya, agar pemerintah tetap bisa menjalankan program meski di tengah pandemi Covid-19.
"Salah satu cara yang bisa ditempuh dengan reshuffle kabinet. Mengutamakan kompetensi dan integritas calon menteri pengganti," kata Dono dalam keterangan persnya.
Jika dibutuhkan, Seknas Jokowi siap memberikan dukungan dengan mengajukan nama relawan yang kompeten. "Bagi relawan, jabatan adalah amanah, dan bagaimana akselerasi program bisa berjalan secara terukur, bukan semata-mata menyalurkan aspirasi kekuasaan," ujarnya.
Usulan reshuffle juga disuarakan Komite Rakyat Nasional (Kornas) Jokowi. Relawan yang sudah dua kali Pilpres ikut memenangkan Jokowi ini mendesak Presiden segera melakukan rombak kabinet. Jangan sampai, ujar mereka, kasus korupsi yang menyeret dua menteri aktif membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah turun.
"Maka dari itu, Kornas Jokowi meminta kepada Presiden segera mengambil langkah perombakan kabinet yang tidak perform," ujar Ketua Kornas Jokowi, Akhrom Saleh Akieb.
Baca Juga: Didesak Reshuffle, Pengamat: Jokowi Gagal Pilih Pembantu
Apa tanggapan Istana? Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menyatakan Jokowi belum memberi sinyal mengenai penunjukan Mensos dan Menteri KP yang baru.
"Belum ada tanda-tanda. Kita semua serahkan kepada Presiden. Siapa, kapan, dan bagaimana kita serahkan sepenuhnya kepada Beliau. Pasti akan dipilih yang terbaik," kata Donny.
Mengenai dua posisi menteri yang masih dipegang oleh pejabat sementara, Donny yakin hal tersebut tidak akan memengaruhi kinerja pemerintahan. Apalagi saat ini sudah menjelang akhir tahun sehingga sebagian besar program kementerian sudah terealisasi.
"Saya kira untuk sementara waktu masih bisa berjalan dengan baik. Jadi apalagi ini sudah akhir tahun, kan tinggal menyelesaikan saja. Kita tunggu aja apa yang akan diputuskan Presiden," ucapnya.
Baca Juga: Dear Pak Jokowi Ayo Reshuffle! Jika Tidak, Kabinet Akan Pincang!
Di dunia maya, desakan reshuffle yang disampaikan para relawan mendapat tanggapan negatif dari warganet.
Akun @rajadau88023942 menyindir, relawan lagi incar jabatan. "Relawan kok mendesak, kayak enggak rela," sentilnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: