Ngamuk Sambil Tuduh Pilpres Curang, Fans Trump Beraksi di Kota-kota
Unjuk rasa di Washington DC diikuti beberapa ribu pendukung Trump, tapi jumlah mereka lebih kecil dari unjuk rasa pada 14 November. Hanya sedikit peserta demonstrasi yang mengenakan masker meskipun pembatasan Covid-19 masih berlaku.
Unjuk rasa diisi pidato dari mantan Penasihat Keamanan Nasional yang mendapat amnesti, Michael Flynn, dan Sebastian Gorka, mantan pejabat Gedung Putih.
Gorka meminta presiden tidak menyerah dalam upaya hukumnya - berdasarkan tudingan-tudingan yang telah terbantahkan tentang kecurangan - untuk membalikkan hasil pemilu.
Kekalahan legal terbaru sang presiden terjadi pada hari Jumat (11/12/2020), ketika Mahkamah Agung menolak permintaan untuk membatalkan hasil di empat negara bagian kunci yang dimenangkan Biden. Trump kini telah kalah dalam lebih dari 50 perkara terkait pemilu.
Para pengunjuk rasa di Washington bersorak ketika helikopter presiden, Marine One, terbang di atas mereka. Helikopter itu membawa Trump ke pertandingan futbol antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di West Point, New York.
Sang presiden sebelumnya menyuarakan dukungan lewat Twitter.
Jenderal Flynn mengibaratkan para pengunjuk rasa dengan prajurit dan pendeta yang meruntuhkan tembok Yerikho, mendukung seruan para penyelenggara demonstrasi untuk "Pertempuran Yerikho" demi membalikkan hasil pemilu.
Istilah tersebut merujuk cerita dalam Alkitab tentang pasukan yang menaklukkan Kota Yerikho, kota yang dijanjikan Tuhan bagi mereka, setelah mengelilingi bagian luar tembok kota selama enam hari. Ini dianggap sebagai simbol untuk ujian keyakinan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: