PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun jaringan transmisi bertegangan 150 KV yang melintas sepanjang Kalimantan Barat ke Kalimantan Tengah.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP Kalbagbar), Rachmad Lubis mengatakan, pembangunan jaringan transmisi tersebut merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mendorong pertumbuhan investasi melalui penyediaan dan peningkatan kualitas listrik.
"Pelaksanaan pembangunan jaringan transmisi ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan menjaga keandalan pasokan listrik. Hal tersebut tentu akan memberikan manfaat positif bagi masyarakat Kalbar dan terutama untuk menarik investor menanamkan modalnya di Kalbar," kata Rachmad, Senin (14/12/2020).
Baca Juga: Tren Energi Terbarukan Meningkat, PLN Persiapkan Industri Batu Baterai
PLN berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalbar terkait persiapan pengadaan tanah untuk pembangunan jaringan transmisi sepanjang 632 kilometer sirkuit (kms) tersebut.
Asisten I Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Sri Jumiadatin menuturkan bahwa meski di masa pandemi, pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) tidak boleh mandek dan harus tetap berjalan.
"Agar proses sosialisasi maupun konsultasi publik kepada masyarakat yang lahannya akan terlintasi proyek pembangunan ini berjalan aman, kami tetap akan menerapkan 3M dan menekankan agar semua orang selalu waspada dan melakukan protokol kesehatan,” tutur Sri, Senin (14/12/2020).
Rachmad mengatakan, Pemprov Kalbar mendukung rencana pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini dengan membentuk tim persiapan dan tim sekretariat pengadaan tanah untuk pembangunan jaringan transmisi dan turut serta dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan lapangan hingga terbitnya izin penetapan lokasi.
Merupakan salah satu PSN, pembangunan jaringan transmisi Kendawangan–Sukamara ini diharapkan dapat berjalan lancar dan tepat waktu melalui dukungan dari seluruh lapisan masyarakat maupun pemerintah setempat.
Baca Juga: Keinklusifan Kebun Sawit Juga Dinikmati Masyarakat Umum
Lebih lanjut, Rachmad menuturkan, jaringan transmisi ini akan memiliki 414 menara yang akan terbentang di lima kecamatan pada Kabupaten Ketapang. Sedangkan, di sisi Kalteng rencananya terdapat 24 menara.
"Interkoneksi Kalbar-Kalteng diupayakan dapat beroperasi pada awal tahun 2022 sehingga kemandirian energi listrik di Kalimantan Barat segera terwujud," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: