Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Airlangga Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2020 Minus 2%

Menko Airlangga Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2020 Minus 2% Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan, ekonomi Indonesia pada kuartal IV tahun ini akan mengalami pertumbuhan antara minus 2% hingga positif 0,6%.

Airlangga mengatakan, proyeksi itu dapat terjadi jika momentum pemulihan yang mulai terjadi pada kuartal III terkontraksi 3,49% dari minus 5,32% di kuartal II dapat terjaga.

Baca Juga: JK Sebut Ekonomi RI Mulai Bergerak Menuju Zona Positif karena...

"Ini menunjukkan pertumbuhan quartal to quartal 5,05%. Jika momentum ini kita bisa jaga, pertumbuhan di kuartal IV diperkirakan minus 2% sampai positif 0,6%," kata Airlangga dalam acara Bisnis Indonesia Award 2020, Senin (14/12/2020).

Airlangga menuturkan, realisasi pertumbuhan ekonomi yang terjadi dari kuartal II ke kuartal III menunjukkan bahwa Indonesia telah melewati titik terendah atau rock bottom sehingga peluang pemulihan harus terus dijaga.

Ia menuturkan bahwa Indonesia memiliki peluang perbaikan ekonomi hingga tumbuh 0,6% karena telah terdapat peningkatan permintaan domestik dan keyakinan konsumen yang tercermin dari meningkatnya konsumsi rumah tangga.

"Perbaikan ekonomi di negara maju dan berkembang terkait dengan PMI Manufaktur di berbagai negara sudah mulai positif dan di Indonesia juga sudah 50,6," tuturnya.

Tak hanya itu, tingkat inflasi yang tetap terjaga di level 1,59% (yoy) pada November juga merupakan pendorong terjadinya pertumbuhan lebih baik pada kuartal IV. Kemudian, beberapa sektor turut memberikan pertumbuhan positif seperti pertanian, perkebunan, pendidikan, informasi dan telekomunikasi, kesehatan, serta kegiatan sosial.

"Di samping itu, industri pengolahan, perdagangan, dan konsumsi yang berkontribusi besar terhadap PDB juga mengalami positif," katanya.

Sementara itu, di pasar keuangan walaupun terjadi penurunan, indikator IHSG kembali kepada level sebelum terjadi Covid-19 yaitu di level 5.900 dan kurs rupiah kembali menguat Rp14.100.

"Kita melihat aliran modal sudah kembali ke Indonesia dan tentu ini merupakan confident yang terus didorong dan menunjukkan aktivitas sektor riil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di 2021," katanya.

Selanjutnya, dari segi eksternal menunjukkan bahwa neraca perdagangan yang positif berlanjut di 2020, yaitu pada Oktober sebesar 3,61 miliar dolar AS, sedangkan secara Januari sampai Oktober sebesar 17,07 miliar dolar AS.

"Itu menunjukkan ketahanan sektor eksternal kita dan kita mendorong optimisme dengan cadangan devisa kita 130 miliar dolar AS menunjukkan sektor keuangan kita memiliki resiliensi yang sama," katanya.

Oleh sebab itu, Airlangga optimis bahwa 2021 merupakan peluang bagi ekonomi nasional untuk dapat tercipta pemulihan secara penuh karena makin bergeraknya aktivitas pendorong.

"Protokol kesehatan yang terus kita jaga, pemerintah percaya bahwa 2021 ini menjadi tahun pemulihan. Tahun yang memberikan peluang kepada ekonomi nasional agar ekonomi nasional kita bisa bergerak," kata Airlangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: