Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Misteri Tembak 6 Laskar FPI, Komnas HAM Blak-blakan: Nuansa Politiknya Semakin Besar!

Misteri Tembak 6 Laskar FPI, Komnas HAM Blak-blakan: Nuansa Politiknya Semakin Besar! Kredit Foto: (Shutterstock)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peristiwa penembakan enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh Polisi menimbulkan banyak perdebatan dan kontroversi. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terus berupaya memecahkan misteri insiden di Tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu itu.

Adapun keenam orang yang tewas itu adalah Faiz, Ambon, Andi, Reza, Lutfi dan Khadafi. Mereka semua diketahui merupakan anggota Laskar FPI DKI Jakarta.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengatakan permasalahan tersebut tidak hanya sekadar tewasnya enam orang pengawal Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, tapi lebih dari itu. Taufan menyebut kasus itu semakin kental akan nuansa politik, yang membuat pihaknya semakin berhati-hati.

Baca Juga: Aksi Bela Rizieq 1812 Dituding Rawan Disusupi, FPI Serang Balik, Polri Diskakmat!

"Kita tentu tidak bisa cepat-cepat mengambil kesimpulan, sebelum kita menunjukkan bukti-bukti yang lebih komprehensif. Karena terus terang, ini masalahnya tidak hanya sekedar terbunuhnya enam orang Laskar FPI, tetapi kalau kita cermati ini nuansa politiknya juga sudah semakin besar, masyarakat kita semakin terbelah,” ujar Taufan dalam sesi wawancara, dikutip Kamis (17/12/2020).

Kasus tersebut, kata dia, tidak lepas kaitannya dari permasalahan yang menyangkut Habib Rizieq sendiri, dan menjadikan nuansa politik itu semakin berbahaya. Dalam memecahkan teka-teki kasus ini, Komnas HAM juga tak lepas dari berbagai macam tudingan.

"Beredar video-video yang menggabungkan pernyataan saya terkait kasus lain, padahal yang ini kan belum ada simpulan. Sampai ada yang mengatakan Komnas HAM telah menemukan bukti kebohongan polisi, itu hoaks berbahaya. Juga ada yang menyebut Ketua Komnas HAM ini HTI, tidak kredibel, dekat dengan keluarga cendana, nuansa politiknya begitu terasa," ujarnya.

Hingga kini, Komnas HAM sendiri telah melakukan pemeriksaan kepada sebanyak 20 orang saksi terkait insiden penembakan tersebut. Total 20 orang saksi itu berasal dari berbagai pihak, baik saksi masyarakat di lokasi, pihak kepolisian dan pihak FPI. Salah satu saksi yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, yang diperiksa pada Senin (14/12/2020).

Dalam mencari fakta di lapangan, kata Taufan, pihaknya telah memakan waktu berhari-hari. Meskipun demikian, pihaknya tak ingin terburu-buru dalam menggodok kesimpulan.

Baca Juga: Polisi Tembak Laskar FPI, Listyo Sigit Prabowo Siap Diperiksa Komnas HAM

"Lebih baik kita sabar menunggu untuk mendapatkan satu jawaban yang sebenar-benarnya, daripada memaksakan diri apalagi di tegah-tengah keriuhan nuansa politik, itu akan membahayakan,” kata dia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: