Guna mendukung program pemerintah dalam mengatasi serta mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang datang tiap tahun, Minamas Plantation yang kali ini bekerjasama dengan Forum Wartawan Pertanian (FORWATAN) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tanjungpura (LPPM UNTAN) menggelar kembali seminar virtual yang bertema “Strategi Multipihak Industri Sawit Dalam Mencegah Karhutla 2021”. Baca Juga: Perhutani Teken MoU Kerja Sama Komoditas Jagung dengan Koperasi HKTI
Seminar virtual yang menghadirkan para pemangku kepentingan di sektor perkebunan khususnya kelapa sawit itu bertujuan untuk mensinergikan persiapan stakeholders yang terkait dengan perlindungan lingkungan dalam upaya pencegahan Karhutla pada tahun 2021 serta membangun edukasi dan kesadaran semua pihak bahwa industri sawit juga telah berkomitmen dalam pencegahan Karhutla bahkan telah mewujudkan kemandirian Desa melalui Program Desa Mandiri Cegah Api (DMCA) Minamas Plantation di Kalimantan Barat. Baca Juga: Keinklusifan Kebun Sawit Juga Dinikmati Masyarakat Umum
Kasdi Subagyono, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, saat membuka acara tersebut mengatakan, mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh Minamas Plantation. Menurutnya kegiatan itu harus direplikasi sebagai role model atau bahkan menjadi centre of excellence.
“Selain itu, semoga poin-poin dari hasil diskusi ini dapat menjadi pedoman sehingga kesiapan setiap pihak dalam pencegahan Karhutla menjadi lebih optimal,” ungkap Kasdi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/12/2020).
Menurutnya semua pihak harus berkolaborasi dan bekerja sama dalam upaya pencegahan karhutla tahun depan. Selain membuat regulasi dan bersinergi dengan instansi terkait, Kementerian Pertanian juga membentuk Brigade Kebakaran Lahan Perkebunan dan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) di Provinsi, Kabupaten/Kota yang wilayahnya sering terjadi kebakaran lahan.
CEO Minamas Plantation, Shamsuddin Muhammad juga mengatakan, meski kondisi cuaca lebih bersahabat dibanding tahun lalu, namun hal itu tidak membuatnya menjadi lengah, melainkan terus menjalankan upaya-upaya bersama dengan masyarakat dan Satgas Karhutla. Disamping itu pihaknya berkerjasama dengan Universitas Tanjungpura dalam menyusun program DMCA di tengah pandemi khususnya di wilayah Kalimantan Barat. Melalui program DMCA memungkinkan Minamas Plantation menciptakan kemandirian masyarakat sekitar di bidang sosial ekonomi sekaligus mengkombinasikannya dengan upaya pelestarian lingkungan seperti terbentuknya program Petani Milenial dan Guru Peduli Api.
“Hal ini sejalan dengan komitmen Minamas Plantation dalam menjalankan praktik-praktik perkebunan yang berkelanjutan,” tambah Shamsuddin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: