Gerindra Kecam Gubernur Khofifah yang Berani-berani Bilang Vaksin Covid Itu Halal
Kredit Foto: Sindonews
Plt Ketua Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad mengkritik Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang berani-berani menyampaikan bahwa vaksin COVID-19 buatan Sinovac halal. Padahal, Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum mengeluarkan sertifikat halal soal itu. Begitu pula uji dan penelitian Sinovac di BPOM belum final.
Menurut Sadad, instansi yang berwenang untuk menyampaikan kehalalan sebuah produk ialah Kementerian Agama dan MUI.
"Harusnya Gubernur (Khofifah) menyampaikan referensi kehalalannya. Kita kan tahu bahwa halal atau tidak membutuhkan preferensi agama, dan hal itu berada di luar kompetensi beliau," kata Sadad dikutip dari Viva pada Jumat malam, 18 Desember 2020.
Menurut Sadad, kehalalan sebuah produk harus jelas berdasarkan bahan-bahan yang jelas-jelas halal. Hal itu harus dipastikan supaya produk vaksin dimaksud tidak masuk wilayah abu-abu alias syubhat.
"Jadi, jika kandungan di dalamnya terdiri dari unsur yang status kehalalannya diragukan, tidak boleh di-declare halal," ujar Wakil Ketua DPRD Jawa Timur itu.
Khofifah sebelumnya meninjau simulasi vaksinasi di RSI Surabaya bersama Ketua Umum MUI, Miftachul Akhyar, dan Ketua Nahdlatul Ulama Jatim, Marzuki Mustamar. Kehadiran Ketum MUI, kata dia, sebagai bagian dari monitoring untuk memastikan dan meyakinkan bahwa vaksin COVID-19 halal.
"Allhamdulillah, hari ini pelaksanaan simulasi vaksin COVID-19 di Jatim dihadiri oleh Ketua UmumĀ MUI Pusat Miftachul Akhyar. Ini menunjukkan bahwa vaksin ini halal. Kehalalan menjadi bagian yang penting dalam meyakinkan masyarakat," kata Khofifah dalam keterangan resmi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: