Penting! Raditya Dika Ingatkan Pentingnya Terbuka Soal Keuangan dengan Pasangan
Hal ini dapat membuat para wanita bertanggungjawab dan melek secara finansial. Jadi, tak hanya menunggu uang turun dari suami. Karena, hubungan transaksional adalah hubungan yang tidak baik, wanita akan terus mendorong laki-laki untuk memberinya uang lagi dan lagi.
Ligwina berujar bahwa orang yang tak pernah belajar menghasilkan uang akan sulit mengapresiasi uang, apalagi investasi.
Adapun masalah dasar wanita di Indonesia adalah ketika saat masih menjadi anak, akan berpikir "Ada ayah" lalu ketika sudah menjadi istri, akan berpikir "Ada suami". Lantas, bagaimana bisa mengatur uang jika cara mengapresiasinya saja tidak tahu?
Banyak juga rumah tangga yang hancur karena wanitanya tidak tau cara mengatur keuangan. Selain itu, Ligwina juga mengungkap bahwa orang yang pengeluarannya berantakan ada emosi yang terganggu atau bahkan ada masalah yang lebih besar di baliknya karena itu harus diajarkan sejak dini.
"Jadi, ngajarin ke sekolah itu bukan nabungnya, tetapi cara berbelanja karena berakhir pada pengambilan keputusan," ujar Ligwina. "Kita harus mempelajari cara berbelanja sepenting cara berinvestasi."
Radit pun bertanya bagaimana cara mengajari cara mengelola uang ke anak. Ligwina menjawab bahwa tak boleh ada informasi yang terputus.
Sebagai contoh, ketika anak melihat orang tuanya mengambil uang ke ATM, anak itu akan berpikir bahwa uang itu mudah untuk didapatkan yakni cukup ke ATM.
Karena itu, Ligwina mengatakan perlu dijelaskan secara detail bagaimana proses sampai uang itu berada di ATM yaitu dengan bekerja dan bank akan menaruh uang itu di ATM. Lebih lanjut, harus diingatkan ke anak bahwa mengambil uang di ATM tak boleh terus-menerus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: