Penting! Raditya Dika Ingatkan Pentingnya Terbuka Soal Keuangan dengan Pasangan
Sementara itu, proses mengajari anak mengelola keuangan jelas tidak mudah, tetapi harus bersabar. Sebagai orang tua, sebaiknya juga mulai ajari cara menyisihkan keuangan, berapa persen untuk berbagai dan berapa persen untuk ditabung.
Dengan demikian, saat anak beranjak dewasa, anak akan terbiasa dengan proses tersebut sehingga dari alam bawah sadarnya akan memiliki cara berbelanjanya sendiri.
Ligwina melihat hal itu terjadi pada anak-anaknya. Saat masih kecil baru memegang uang lebaran, anak-anaknya akan langsung meminta untuk berbelanja. Tetapi, Ligwina menahan dan mengajarkan bahwa harus ada yang disedekahkan dan ada yang harus ditabung, sisanya baru boleh dibelanjakan.
Lalu, ketika anak Ligwina sudah memasuki usia SMP dan SMA, mereka tidak lagi memiliki euforia belanja yang tinggi. Ligwina pun menegaskan bahwa pendidikan keuangan memang harus dari rumah.
Pasalnya, ketika anak bersekolah dan memiliki teman-teman dari kalangan atas, sebisa mungkin tanamkan value tersebut kepada anak sejak dini sehingga anak tak mudah terpengaruh.
Radit kembali bertanya apakah boleh memberikan tabungan anak yang selama ini dikumpulkan orang tua saat anak berusia 18 tahun?
Bagi Ligwina, usia yang ideal adalah 21 tahun. Tetapi kembali lagi ke anak tersebut apakah sudah cukup dewasa untuk mengelola uangnya sendiri atau belum serta bagaimana cara dia menahan keinginan belanja. Di saat itu pula boleh diajarkan investasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: