Penting! Raditya Dika Ingatkan Pentingnya Terbuka Soal Keuangan dengan Pasangan
Ligwina juga menyoroti bagaimana budaya di Indonesia yang selalu berpikir akan ada orang lain yang bakal mengurusi urusan kita. Sebagai contoh, kebanyakan rakyat Indonesia sedikit-sedikit menyalahi pemerintah. Seharusnya, bisa lebih bertanggungjawab atas diri sendiri.
Bisa dimulai dengan cara mengelola gaji, katakanlah ketika gaji 100 persen, maka untuk utang maksimal itu 30 persen. Karena itu setiap ingin berutang pilih-pilih, tidak semua utang siap dibayarkan dari gaji kita.
Selanjutnya pengeluaran rutin yaitu 40-60 persen, pengeluaran rutin ini sesuai kebutuhan. Lalu, menabung dan investasi yaitu 10-30 persen, dalam dana ini harus ada dana pensiun, tabungan pendidikan anak atau bahkan tabungan liburan. Selanjutnya, menolong orang lain yaitu 2,5 persen selayaknya zakat. Terakhir lifestyle, untuk senang-senang yaitu maksimal 20 persen.
Dalam hal ini terlihat bahwa memiliki financial plan yang baik bukan berarti dilarang, tetapi dibatasi sesuai kemampuan.
Namun, bagi pekerja lepas atau pekerja seni yang pendapatannya tak tetap, caranya adalah total pengeluaran bulanan dibagi dengan cara yang sama. Jadi, kalau total pengeluaran bulanan 10 juta, sekalipun pendapatan bulan ini mencapai 15 juta, maka harus tetap dikeluarkan 10 juta.
Ligwina mengatakan bahwa ada kritiknya bagi para perempuan di luar sana yaitu jika ingin mendapatkan kepercayaan suami untuk mengelola keuangan, tunjukkan bahwa kamu memang bisa mengelola keuangan pribadi.
Karena itu, Ligwina mendorong wanita untuk menghasilkan. Ia pun membagikan 4 pilar keuangan yaitu menghasilkan, berbelanja, berbagi dan menabung. Jikalau memang tidak bekerja kantoran, lakukan kegiatan lain yang menghasilkan seperti berdagang atau bekerja lepas (freelance).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: