Benar-benar Takut Corona, Siswa Ini Ujian Pakai Baju Hazmat
Kredit Foto: Reuters/Nicholas Pfosi
Seorang siswa sekolah menengah di Texas terlihat mengenakan baju hazmat untuk mengikuti ujian akhir.
Ini dilakukan karena keluarga merasa khawatir jika distrik tersebut tidak berbuat cukup untuk melindungi siswa dan keluarga dari Covid-10.
Baca Juga: Akhir Tahun Munculkan Varian Baru Corona, Bukan Cuma Inggris tapi...
Mason Kalkofen asal Houston, hadir di SMA Spring Woods High School dengan alat pelindung diri (APD) lengkap setelah distrik sekolah mengamanatkan agar pelajar virtual mengikuti ujian akhir di kampus sekolah.
“Saya harus mengenakan pakaian hazmat. Dengan begitu aku bisa melindungi keluargaku,” terangnya kepada KTRK-TV.
Sementara itu, ibunda Kalkofen, Margarita, mengatakan dia berisiko tinggi mengalami komplikasi serius jika dia tertular Covid-19.
“Saya tidak ingin sakit. Saya tidak ingin berakhir di rumah sakit. Saya tidak ingin suami saya berakhir di rumah sakit karena distrik sekolah tidak peduli,” terang sang ibunda.
Keluarga itu sempat meminta sekolah untuk mengizinkan anaknya mengikuti ujian secara virtual, tetapi permintaan itu ditolak. Mereka mengatakan banyak surat telah dikirim ke rumah untuk memberi tahu keluarga tentang kasus virus corona positif di sekolah.
Adapun Spring Branch Independent School District mengatakan para pejabat menawarkan kepada keluarga beberapa opsi pengujian, termasuk opsi pengujian siswa sendirian di sebuah ruangan dengan hanya satu pengawas yang mengenakan APD. Namun keluarga menolak semua opsi.
Distrik mengatakan pedoman Badan Pendidikan Texas meminta siswa untuk mengikuti ujian secara langsung dengan pengawas hadir.
“Total pendaftaran di Spring Woods High adalah 2.064 siswa. Jumlah total kasus COVID sejauh tahun ajaran ini adalah 25, dengan 17 siswa dan 8 karyawan melaporkan positif. Ini mewakili kurang dari 1 persen (0,82 persen) siswa SMA Spring Woods yang telah melaporkan hasil tes positif,” terang distrik itu.
Sebelumnya, sekolah menengah menghentikan semua pembelajaran secara langsung selama dua minggu pada September ketika 12 kasus positif virus dilaporkan di sekolah dalam satu minggu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: