Akun @gindo_e juga ikut menagih sumbangan yang diberikan pada 2019. "Bang Sandi, tolong dibalikkan lagi sumbangan pendukung Pilpres dulu ya," ujarnya.
Pemilik akun @opaldonil ikut menanggapi cicitan Sandi. "Saya enggak habis pikir. Kenapa dulu ada pilpres segala kalau hasilnya seperti ini? Banyak yang hilang nyawa, dana, dan masuk penjara. Ini apan? Menyedihkan serta mengecewakan."
Baca Juga: Jadi Menteri Jokowi, Adil dan Makmur untuk Prabowo-Sandi
Akun @ichateaning menyampaikan hal serupa. "Saya mau mengambil sumbangan kampanye Pilpres yang dikarungin itu harus menghubungi siapa, Pak?" ujarnya sambil menuliskan tagar #refundsumbangankampanyepilpres.
Koordinator Jaringan Progres 98, Zaenal Muttaqin, menilai kekecewaan para pendukung capres 02 itu merupakan hal lumrah. Keputusan Sandi menjadi menteri sudah membuat kalangan emak-emak yang dulu gigih mendukung Sandi kecewa. Padahal mereka sudah sangat militan menggalang relawan dengan mencari sumbangan kampanye.
"Sandi sudah meninggalkan orang-orang yang telah rela mengumpulkan uang receh demi membantu suksesnya pasangan PS (Prabowo-Sandi)," kata Zaenal.
Pengamat politik, Andri W Kusuma, mengatakan bahwa seharusnya Sandi menolak tawaran menjadi menteri. Akan lebih baik jika Sandi tetap berada di luar pemerintahan. Keputusan Sandi sudah mengganggu martabat politik.
Sebelumnya, Sandi menilai, kecaman yang dialamatkan kepadanya usai dilantik menjadi Menperkeraf sebagai hal wajar. Karena itu, ia lantas menyampaikan permohonan maaf.
"Pasti banyak yang kecewa, saya mengerti. Pasti banyak yang tidak mendukung. Saya mohon maaf," ujar Sandi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: