Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menguji Kehebatan Vaksin Usai Muncul Virus Corona Varian Baru

Menguji Kehebatan Vaksin Usai Muncul Virus Corona Varian Baru Kredit Foto: Antara/Moch Asim
Warta Ekonomi, Jakarta -

Varian baru virus corona ditemukan di Inggris. Hal ini menciptakan rasa takut dan panik di seluruh dunia. Menurut para ilmuwan di Inggris, varian baru atau mutasi virus, yang diberi nama VUI 202012/01, terdiri dari mutasi genetik pada protein spike yang dapat menjadi penyebab penyebaran virus secara cepat dan mudah.

Dilansir dari Times of India, hingga saat ini ada perbedaan antara virus lama dan virus baru antara lain, 23 mutasi pada kode genetik virus yang mengubah empat protein virus. Sekitar delapan dari 23 mutasi ini tampaknya telah memengaruhi protein lonjakan yang memberi nama keluarga virus corona.

Meskipun tidak ada yang dikonfirmasi lebih lanjut, para ilmuwan telah menyarankan strain baru ini bisa menjadi alasan di balik penyebaran virus yang lebih cepat. Meskipun masih ada yang harus dikonfirmasi, penelitian menunjukkan bahwa varian baru  lebih mudah menular hingga 70% lebih menular daripada virus lama.

Jika klaim seperti itu dipastikan benar, itu mungkin karena peningkatan perubahan yang disebabkan ‘protein lonjakan’. Meskipun ‘protein lonjakan’ adalah elemen yang memudahkan virus untuk menembus ke dalam sel manusia, wajar saja jika berasumsi bahwa mutasi dapat membuatnya lebih menular dari biasanya.

Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan di London School of Hygiene and Tropical Medicine menyatakan bahwa jenis baru dari virus corona baru dapat menyebabkan lebih banyak kematian di Inggris.

Para ahli juga khawatir, jenis virus COVID baru dapat menyebabkan lebih banyak pasien rawat inap dan kematian pada 2021 dibandingkan dengan 2020. Selain itu, meskipun galur asli virus hanya menimbulkan sedikit atau tidak membahayakan anak-anak, virus mutan berpotensi merugikan anak-anak juga.

Menurut seorang profesor di New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) dan spesialis virologi di Imperial College of London, Wendy Barclay mutasi telah mempermudah virus untuk memasuki sel manusia dengan lebih mudah. Oleh karena itu, anak-anak lebih rentan terinfeksi dan sama rentannya terhadap virus ini saat dewasa.

Pertanyaan apakah vaksin COVID-19 akan bekerja melawan varian baru masih dalam peninjauan. Dengan peluncuran vaksin Pfizer dan Moderna di berbagai belahan dunia, para ilmuwan dan peneliti medis terus mengamati pengaruhnya terhadap individu.

Baik vaksin Pfizer dan Moderna pada awalnya dikembangkan untuk mengenali versi spesifik dari protein lonjakan virus, yang merupakan strain asli dari virus corona. 

Oleh karena itu, mengingat vaksin dikembangkan untuk menargetkan protein lonjakan tertentu, varian baru yang dapat mengubah bentuk protein lonjakan yang sudah ada sebelumnya, mungkin tidak terganggu oleh vaksin baru. Tetapi banyak hal bergantung pada studi ilmiah yang belum memastikan keefektifan vaksin ini pada jenis COVID baru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: