Pembangunan infrastruktur kunci penting dalam mendorong transformasi ekonomi di Indonesia. Tersedianya hal tersebut dapat mempengaruhi efisiensi biaya logistik yang dikeluarkan oleh para pelaku usaha menjadi berkurang signifikan.
Hal ini ditegaskan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marives) Luhut B Pandjaitan pada Diskusi Media (Dismed) Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang bertajuk "Kaleidoskop 2020: Komitmen Negara Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur di Tengah Pandemi Covid-19", Selasa (29/12/2020). FMB9 digelar secara virtual dari ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta. Baca Juga: Ini Dia Langkah Luhut Cegah Covid-19 Jenis Baru
Pengeluaran biaya pengiriman, kata Luhut, dapat ditekan oleh para pelaku usaha ketika menggunakan infrastruktur yang telah disediakan oleh pemerintah saat ini. Maka dipastikan arus pengiriman barang dapat dilakukan lebih cepat dan hemat. Sebab, lanjutnya, infrastruktur yang dibangun membuka akses secara langsung dalam menghubungkan sentra perekonomian di daerah daerah lainnya. Baca Juga: Hoki Parah! Perusahaan Milik Luhut Pandjaitan Kantongi Cuan Besar-Besaran!
"Kita dapat menurunkan biaya angkut logistik lebih objektif," kata Luhut.
Luhut memberikan contoh, pelabuhan Patimban di Jawa Barat yang memiliki akses secara langsung ke wilayah sentra perekonomian di sekitarnya. Imbasnya, jarak tempuh yang diperlukan untuk menjangkau wilayah-wilayah tersebut dapat dipangkas secara signifikan. Alhasil, biaya logistik yang dikeluarkan dapat berkurang.
Diproyeksikan, akses infrastruktur yang dibangun pemerintah di sekitar Pelabuhan Patimban berpotensi besar meningkatkan pertumbuhan perekonomian di 10 kawasan industri. Mengingat, kapasitas masif yang biasa menampung hingga 3,75 juta peti kemas dan 750 ribu kendaraan pengangkut.
"Pelabuhan Patimban akan disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Rencana kita tadi pelabuhan di daerah pantai sehingga dapat meningkatkan efisiensi," katanya.
Selanjutnya, Menko Marves mengatakan, pembangunan infrastruktur digital juga difokuskan di wilayah sentra perekonomian tersebut. Penggunaan teknologi berbasis digital tentunya akan membuat efiensi pengiriman logistik yang dilakukan dapat segera diwujudkan.
Kemudahan yang ditawarkan melalui teknologi berbasis digital harus diadopsi pada setiap sentra perekonomian. Dengan begitu, sistematis pengelolaan di wilayah tersebut menjadi lebih memudahkan para pelaku usaha yang menggunakan fasilitas itu.
"Akan didorong melalui kekuatan infrastruktur digital efisiensi logistik salah satunya," katanya.
Sinergi antara infrastruktur fisik dan digital akan membawa dampak positif terhadap tiga rencana pemerintah ke depannya. Khususnya pada pembangunan pabrik mobil listrik yang tengah dipersiapkan oleh pemerintah, meningkatkan ekspor secara signifikan dan pengembangan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Diketahui, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur tahun 2021 sebesar Rp417,8 triliun. Kebijakan pembangunan infrastruktur tahun 2021 merupakan pembangunan berkelanjutan pasca-pandemi Covid-19 dengan penguatan infrastruktur digital dan mendorong efisiensi logistik dan konektivitas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil