Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buntut Kadernya Kesangkut Korupsi, Kepercayaan Publik ke PDIP & Gerindra Luntur

Buntut Kadernya Kesangkut Korupsi, Kepercayaan Publik ke PDIP & Gerindra Luntur Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi -

Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis survei terbaru persepsi masyarakat terhadap pemerintah dan sejumlah partai politik (parpol). Survei LKPI menyatakan PDI Perjuangan akan menang bila pemilu digelar hari ini. Namun, ada penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai moncong putih tersebut. Kondisi serupa terjadi terhadap Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Direktur LKPI Arifin Nur Cahyono memaparkan, merosotnya kepercayaan terhadap kedua partai terjadi seiring Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo serta eks Menteri Sosial Juliari Batubara.

Edhy terjerat korupsi izin ekspor benih lobster adalah kader Partai Gerindra. Sementara Juliari diduga terlibat korupsi dana bantuan sosial (Bansos) Covid-19 adalah kader PDI Perjuangan. "Dari kasus OTT KPK terhadap kader di tingkatan menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf, ada dampak signifikan terhadap tingkat pilihan masyarakat untuk PDI Perjuangan dan Gerindra," tulis Arif dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (2/1).

Baca Juga: Tren Elektabilitas Prabowo Melorot, AHY hingga Anies Bisa Ketiban Berkah

Sebagai catatan, total responden yang masih mendukung PDI Perjuangan berada di kisaran 17,8 persen, atau hanya unggul tipis dari Golkar yang naik ke urutan 2 dengan 15,2 persen. Adapun Gerindra hanya menang oleh 6,6 persen responden. Selain PDIP dan Golkar mereka juga tertinggal dari Demokrat (10,8 persen), PKB (8,8 persen), Nasdem (8,1 persen) dan PKS (6,9 persen). Gerindra hanya mengungguli PSI (4,2 persen), PAN (3,1 persen), PPP (2,9 persen) dan Hanura (1,6 persen).

"Jika pemilu digelar hari ini Golkar, Demokrat, PKB, Nasdem, PKS dan PSI menjadi tempat pelarian pilihan masyarakat yang sebelumnya memilih PDIP dan Gerindra," imbuh Arifin.

Survei dilakukan LKPI terhadap 1.225 responden yang tersebar proporsional di 34 provinsi dengan metode mix-mode. Pengambilan sampel dilakukan lewat sambungan telepon untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19. Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen.

Dari hasil survei, 79,8 persen responden menyatakan bahwa pelaku korupsi lebih dominan dilakukan oleh kader dan politisi parpol yang ada dipemerintahan dan legislatif. Sebanyak 81,9 persen responden memberikan persepsi bahwa korupsi dilakukan oleh kader parpol dan sebanyak 50,7 persen persepsi masyarakat menilai korupsi oleh kader untuk kepentingan pembiayaan parpol dan sebanyak 67,7 persen untuk pribadi kader parpol tersebut.

Kemudian, sebanyak 87,7 persen responden menyatakan perilaku korupsi dilakukan oleh kader parpol akan menjadi penilaian untuk memilih kader parpol dan parpol pengusung pada saat dilakukan pilkada maupun pemilu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: