Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Drone China Terobos Wilayah NKRI, Jangan sampai Insiden Intelijen...

Drone China Terobos Wilayah NKRI, Jangan sampai Insiden Intelijen... Kredit Foto: Antara/Rahmad

Menurutnya, UUV ini masuk ke dalam kategori platform penelitian bawah laut. Namun, tidak menutup kemungkinan China atau negara lainnya sudah meluncurkan USSV (Unmanned Sub-Surface Vehicle) yang sudah membawa persenjataan. USSV ini lebih berbahaya daripada UUV.

“Semua UUV yang ditemukan dalam kondisi malfunction dan bukan expired. Artinya ada kendala teknis internal di dalam sistemnya. Dari analisa awal, ketiga UUV diperkirakan sudah memiliki jam selam lebih dari 25.000 atau mendekati tiga tahun. Kemungkinan besar UUV tersebut diluncurkan November 2017,” analisa Nuning.

Baca Juga: Apa Sih Isi Kandungan Vaksin Sinovac dari China?

Mantan anggota Komisi I DPR ini menyarankan pemerintah menetapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi penemuan UUV di perairan Indonesia. Pertama, perlu segera ditetapkan peraturan penggunaan semua jenis Unmanned System di wilayah Indonesia, baik UAV di udara, USV di permukaan laut, maupun UUV di bawa permukaan laut.

“Sejalan dengan itu, juga dibutuhkan peraturan pemerintah yang menentukan tata cara menghadapi illegal research di perairan Indonesia. Mulai dari perairan Kepulauan hingga Zona Ekonomi Eksekutif (ZEE),” ucapnya.

Kedua, Kemenhan dapat mengajak Kementerian Perhubungan untuk segera memasang Underwater Detection Device (UDD) di seluruh Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan semua selat strategis untuk memantau semua lalu lintas bawah laut. Utamanya di Selat Malaka, Laut Natuna, Selat Makassar, Selat Sunda, dan Selat Lombok.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: