Pemerintah terus menjaga Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) agar tetap sehat. Salah satunya mencari pembiayaan tambahan.
Untuk itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani pun melakukan utang karena belanja negara naik, tetapi penerimaan negara turun efek pandemi Covid-19.
Baca Juga: Tahun 2020 dalam Kacamata Sri Mulyani: Terima Kasih....
"Saya diomelin ngutang oleh rakyat Indonesia karena belanja kita tinggi, tapi penerimaan turun. Karena itu, kita ngutang karena belanja negara itu capai Rp270 triliun penerimaan turun sehingga defisit APBN naiknya," ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (4/1/2021).
Menurutnya, APBN juga sama dengan covid yang juga mengalami tekanan. Lantaran, penerimanan negara menurun, pajak merost 20%.
"Pajak turun dan penerimaan turun kita harus meningkatkan belanja. Ibaratnya kita kayak di rumah saja kayak ada keluarga sakit tabrakan atau bapaknya kena PHK. Jadi, ibu-ibu harus berputar agar mendanai yang sakit, lalu kerja dan untuk makan nah untuk itu ibu-ibu harus ngutang agar bisa mendanai keluarganya," jelasnya.
Dia menambahkan, kegiatan ekonomi menurun tajam untuk bisa halangi Covid-19. Serta meluas dan melebar yang pengaruhi kegiatan aktivitas ekonomi, investasi dan pengaruhi kinerja secara umum.
"Makanya perlu kerangka desain pemulihan cukup kompleks untuk ekonomi," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum