Pemilik akun @AntonStefanus memilih bicara soal kerja Risma. Dia mengaku senang karena Risma mau membantu para gelandangan.
“Saya sebagai warga Jakarta berterima kasih. Saya sering melihat pemulung dan gembel di Jakarta, miris tak tertangani oleh Baginda @aniesbaswedan. Tolong Bu Risma.. bantu saudara kita yang kurang mampu yang ada di Jakarta ini,” tulisnya.
Namun, banyak juga yang melontarkan kritik ke Risma. Di antaranya, eks Presiden PKS Tifatul Sembiring. Menurut dia, membenahi data penerima bansos lebih prioritas dilakukan Risma ketimbang blusukan. “Banyak keluhan masyarakat soal akurasi data penerima bansos. Usul aja Bu,” kicaunya di @tifsembiring.
Eks Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah ikut mengingatkan Risma. Kata dia, kerja menteri berbeda dengan wali kota. Tugas menteri sektoral, namun berlaku di seluruh negeri. Sementara wali kota, kerjanya semua bidang, tapi terbatas kota.
Fahri juga mengingatkan, kemiskinan justru banyak didapati di daerah terpencil, di luar Jakarta. “Kalian sampaikan ke Bu Menteri, krisis ini akan panjang. Karena ketimpangan, kemungkinan di daerah terpencil akan makin sulit,” ujar Fahri.
Beberapa warganet menuding, blusukan yang dilakukan Risma hanya mencari sensasi. Salah satunya, akun @Ronnie_Rusli. “Blusukan Bu Risma sudah ketahuan cuma cari perhatian dan sensasi. Belagak bekerja untuk cari sensasi berita saja. Lebih baik di Surabaya sajalah,” tulisnya.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin memprediksi, diboyongnya Risma ke Jakarta memang dipersiapkan untuk calon Gubernur DKI Jakarta.
“Jika Anies tak nyapres, lawannya akan Anies. Jika Anies nyapres, Risma akan punya lawan lain,” kata Ujang, kemarin.
Karena itu, dia menyarankan Risma segera membuktikan kerja dan terobosannya mengatasi masalah sosial, terutama di tengah pandemi Covid-19. Jika tidak, blusukan itu akan percuma.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: