Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jakarta Diperkirakan Bakal Mengalami Pertumbuhan Intensitas Gravitasi Data Tercepat

Jakarta Diperkirakan Bakal Mengalami Pertumbuhan Intensitas Gravitasi Data Tercepat Data Gravity Index DGx™ v1.5 Digital Realty | Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Digital Realty (NYSE: DLR), penyedia layanang global untuk solusi data center, colocation dan interkoneksi yang bersifat cloud-and-carrier-neutral, telah menerbitkan Data Gravity Index DGx versi 1.5, yang memperluas cakupan penelitianya dari 21 kota metropolitan pada versi 1.0 menjadi 53 kota metropolitan di seluruh dunia dan mengukur intensitas dan daya gravitasi pertumbuhan data enterprise di 23 industri global yang berbeda.  

“Ketika dunia bisnis mengalami fase transformasi digital yang sangat cepat, memahami dampak intensitas gravitasi data (data gravity) akan menjadi kebutuhan fundamental bagi berbagai perusahaan dan penyedia layanan untuk meraih berbagai peluang dari pemanfaatan data (data-driven),” kata Tony Bishop, SVP, Platform, Growth and Marketing, Digital Realty dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/1/2020)

“Gravitasi data adalah penghambat pertumbuhan bisnis di berbagai industri di seluruh dunia. Data Gravity Index DGx 1.5 mengeksplorasi dampak gravitasi data di lebih banyak kota metropolitan dan industri-industri penting. Kami mendesainnya untuk membantu berbagai perusahaan mengembangkan arsitektur yang data-centric ketika mereka berjuang menghadapi berbagai tantangan transformasi digital,” tambahnya. 

Industri-industri yang diperkirakan bakal mengalami intensitas gravitasi data terbesar adalah perbankan dan jasa keuangan, manufaktur, dan asuransi. Semua industri ini diperkirakan akan mengalami akselerasi pertumbuhan yang sangat cepat dalam transformasi digital, interaksi berbasis digital, dan volume pertukaran data secara global. Temuan-temuan penting di perusahaan-perusahaan dalam jajaran Forbes Global 2000 adalah:  

Intensitas gravitasi data di perusahaan perbankan dan jasa keuangan akan semakin besar karena pertumbuhan pusat-pusat perbankan dan finansial penting di tingkat regional.

Manufaktur-manufaktur besar akan meningkatkan kemampuan data dan analitik mereka, yang didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga (in-home consumption).

Industri asuransi diperkirakan akan mengalami intensifikasi gravitasi data karena interaksi berbasis digital menjadi semakin penting ketika kota-kota metropolitan mengalami pertumbuhan volume pertukaran data enterprise yang sangat pesat.

Prakiraan Regional untuk Kota-Kota Metropolitan Global Baru 

Menurut laporan itu, Jakarta diperkirakan bakal mengalami pertumbuhan intensitas gravitasi data tercepat, diikuti oleh Singapura, Roma, Hong Kong, Melbourne, dan Atlanta. Sementara itu, kota-kota metropolitan yang menjadi markas perusahaan-perusahaan perbankan dan jasa keuangan dalam jajaran Forbes Global 2000, seperti London, New York, Tokyo, Paris, Hong Kong, Amsterdam, Beijing, Silicon Valley, Frankfurt, Toronto, Singapura, Washington, DC, Charlotte, Sydney, Milan, dan Seoul, akan mengalami pertumbuhan volume pertukaran data enterprise yang signifikan, mengingat posisi mereka sebagai pusat-pusat finansial.

"Gravitasi data terus mengalami akselerasi tanpa henti, dan begitu pula urgensi untuk mengatasinya. Kami memperluas jangkauan temuan Data Gravity Index dengan menyertakan analisis dari 23 industri dan 32 kota metropolitan tambahan agar menghasilkan berbagai insight untuk membantu para pemimpin bisnis dalam membuat keputusan strategis mengenai lokasi yang akan dipilih untuk menempatkan data mereka," kata Dave McCrory, VP of Growth, Head of Insights & Analytics, Digital Realty. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: