Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kepiluan Pesan Bye, Bye Keluarga sampai ke Mancanegara, Banyak yang Berbelasungkawa

Kepiluan Pesan Bye, Bye Keluarga sampai ke Mancanegara, Banyak yang Berbelasungkawa Kredit Foto: Antara/Maulana Surya

Pesan itu dikirim tepat sebelum mereka naik pesawat dari Jakarta. “Berdoalah untuk kami,” tulis kakak Ratih, Irfansyah Riyanto memposting di Instagram dengan foto keluarga.

Dia mengatakan keluarganya awalnya berencana untuk mengambil penerbangan yang berbeda tetapi mereka berubah pikiran pada menit terakhir.

Seperti puluhan kerabat putus asa lainnya, Irfansyah langsung menuju bandara Soekarno Hatta Jakarta pada Sabtu (9/1/2021) malam. Pada hari Minggu (10/1/2021), dia masih mengharapkan kabar baik tentang saudara perempuannya dan empat anggota keluarga lainnya dalam penerbangan tersebut, termasuk orang tuanya.

“Kami merasa tidak berdaya, kami hanya bisa menunggu dan berharap segera mendapat informasi,” terang kata Irfansyah kepada wartawan, dikutip Daily Mail.

Irfansyah mengatakan keluarganya awalnya akan mengambil penerbangan sebelumnya yang dioperasikan oleh unit Sriwijaya NAM Air. Namun hal itu diubah dan tidak diketahui alasannya.

“Saya yang mengantarkan mereka ke bandara, dibantu check-in dan barang bawaan. Saya merasa masih belum percaya dan terjadi terlalu cepat,” ujarnya.

Polisi meminta keluarga memberikan informasi untuk membantu mengidentifikasi jenazah yang ditemukan seperti catatan gigi dan sampel DNA.

Sementara itu, di rumah sakit polisi, saudara dari co-pilot Diego Mamahit mengatakan dia telah dimintai sampel darahnya.

“Saya yakin adik saya selamat, ini hanya untuk prosedur polisi,” terang Chris Mamahit.

“Diego pria yang baik, kami masih yakin Diego selamat,” lanjutnya.

Di profil LinkedIn-nya, Mahamit menulis “Saya sangat suka terbang”. Dia dan pilot Afwan, memiliki hampir dua dekade pengalaman terbang komersial di antara mereka. Afwan sebelumnya adalah seorang pilot angkatan udara.

Sementara itu, seorang guru sekolah menengah pertama di Pontianak, Panca Widiya Nursanti, diketahui kembali ke Pontianak setelah berlibur di kota kelahirannya Tegal, Jawa Tengah (Jateng). Di Pontianak, suaminya Rafiq Yusuf Al Idrus menceritakan kontak terakhirnya dengannya.

“Saya bercanda dengan mengatakan bahwa ketika dia tiba di Pontianak kami akan makan sate bersama,” kata sang suami Rafiq.

“Dia menghubungi saya melalui Whatsapp pada pukul 02.05 malam dengan tawa. Dia sudah naik pesawat dan dia mengatakan kondisi cuaca tidak bagus. Saya mengatakan banyak berdoa,” ungkapnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: