Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teroris Domestik, Julukan Baru untuk Donald Trump karena...

Teroris Domestik, Julukan Baru untuk Donald Trump karena... Kredit Foto: Antara/REUTERS/Joshua Roberts
Warta Ekonomi, Washington -

Menjelang pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden tanggal 20 Januari mendatang, situasi politik di Amerika Serikat masih dalam keadaan tidak menentu. Setelah sebelumnya terjadi kerusuhan di Gedung Capitol di Washington DC, pekan lalu.

Menjelang Pelantikan Joe Biden FBI mengatakan akan ada "unjuk rasa bersenjata" pada akhir pekan di Washington DC dan 50 negara bagian lainnya. Beberapa perusahaan besar menghentikan sumbangan kepada anggota Partai Republik yang mendukung Trump. Seorang anggota Kongres dinyatakan positif COVID-19 setelah kerusuhan di Gedung Capitol.

Baca Juga: Waspadai Pelantikan Joe Biden, Walkot Washington Minta Tutup Monumen Washington

Badan Penyelidik Federal (FBI) mengatakan ada rencana "unjuk rasa bersenjata" yang akan dilakukan di ibu kota Washington DC dan di 50 ibukota negara bagian di akhir pekan.

Menurut laporan media Amerika Serikat, yakni ABC News, sebuah kelompok bersenjata mengatakan berencana mendatangi Washington tanggal 16 Januari dan berencana melakukan "pemberontakan bersenjata" bila ada usaha untuk melengserkan Donald Trump dari jabatannya sekarang.

Sementara itu di Gedung Capitol, para anggota parlemen dari Partai Demokrat mulai berusaha melengserkan Presiden Trump dengan pengajuan satu pasal yang menuduhnya melakukan penghasutan yang menyebabkan kerusuhan di simbol demokrasi Amerika Serikat.

Anggota Demokrat yang sekarang menguasai mayoritas Majelis Rendah (DPR) diperkirakan akan melakukan pemungutan suara hari Rabu.

Bila disetujui maka Presiden Trump akan menjadi presiden pertama dalam sejarah Amerika Serikat yang berusaha dilengserkan untuk kedua kalinya.

Bulan Desember 2019, Demokrat juga mengajukan pasal pelengseran terhadap Trump dengan tuduhan menekan Ukraina untuk menyelidiki Joe Biden, namun di tingkat Senat, anggota partai Republik tidak mendukung usaha pelengseran tersebut.

Bila Presiden Trump dilengserkan, dia tidak akan bisa mencalonkan diri lagi menjadi presiden atau memegang jabatan publik.

"Saya bisa melaporkan bahwa sekarang kami sudah memiliki cukup suara untuk pengajuan pelengseran," kata David Cicilline, Anggota Kongres dari Partai Demokrat.

Menurut beberapa kalangan termasuk dari Partai Republik, kecil kemungkinan Presiden Trump bisa dilengserkan sebelum masa jabatannya berakhir 20 Januari.

Sementara itu guna mengamankan upacara pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, sekitar 15 ribu anggota Garda Nasional sudah dikirimkan ke Washington DC.

Kepala Biro Garda Nasional Jenderal Daniel Hokanson mengatakan kepada wartawan jika sekitar 10 ribu tentara akan tiba di Washington hari Minggu (17/1/2021) untuk ditugaskan mendukung keamanan, logistik dan komunikasi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: