Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kekuatan Militer Seperti Apa yang Mau Dibangun Kim Jong-un?

Kekuatan Militer Seperti Apa yang Mau Dibangun Kim Jong-un? Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara, berbicara minggu ini di Kongres ke-8 Partai Buruh di Pyongyang. | Kredit Foto: Reuters/KCNA
Warta Ekonomi, Seoul -

Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un , menyerukan kekuatan militer maksimum dan pencegahan perang nuklir yang lebih besar. Demikian laporan kantor berita Korut, KCNA, ketika kongres Partai Buruh yang berkuasa ditutup setelah melakukan kongres selama delapan hari.

Kongres Partai Buruh Korut kedelapan datang kurang dari dua minggu sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden menjabat dan di tengah kemacetan berkepanjangan pembicaraan yang bertujuan untuk mengakhiri program nuklir dan rudal Pyongyang dengan imbalan pencabutan sanksi AS.

Baca Juga: Ini Tanggapan Xi Jinping Usai Kim Jong-un Naik Jadi Pentolan Partai Buruh Korut

"Kami harus melakukan segala yang kami bisa untuk meningkatkan pencegahan perang nuklir lebih jauh lagi karena kami membangun kemampuan militer terkuat," kata Kim Jong-un seperti dikutip KCNA pada akhir kongres yang dinukil Reuters, Rabu (13/1/2021).

Kim Jong-un pekan lalu mengatakan bahwa ia akan memperluas kemampuan militer agar lebih baik lagi dalam mempertahankan negara dan menyerukan menempatkan kemampuan pertahanan negara pada tingkat yang jauh lebih tinggi.

Sejak mengumumkan moratorium uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dideklarasikan sendiri mulai 2018, Kim Jong-un telah menyerukan kelanjutan produksi senjata nuklir untuk persenjataannya, meluncurkan serangkaian rudal yang lebih kecil, dan meluncurkan apa yang akan menjadi ICBM terbesar di Korut pada parade di bulan Oktober.

Kongres tersebut, yang berlangsung selama delapan hari di Pyongyang, adalah yang pertama sejak 2016 dan yang pertama sejak 1980.

Kim Jong-un mengatakan kepada kongres partai pekan lalu bahwa rencana ekonomi lima tahunnya gagal memenuhi tujuannya, menyalahkan sanksi internasional serta krisis yang tidak terduga termasuk pandemi virus Corona dan bencana alam.

Secara terpisah, Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin dan anggota Komite Sentral partai, mengkritik militer Korea Selatan (Korsel) karena memantau parade di Pyongyang.

"Tindakan tersebut merupakan ekspresi dari pendekatan bermusuhan (Korea) Selatan terhadap (Korea) Utara," katanya dalam pernyataan terpisah yang dimuat oleh KCNA.

Militer Korsel pada hari Senin mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi tanda-tanda Korut mengadakan parade militer malam hari pada hari Minggu untuk kongres Partai Buruh yang berkuasa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: