- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Mau Bayar Utang, Tower Bersama Cari Dana US$300 Juta di Bursa Singapura
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melakukan penawaran surat utang dengan jumlah keseluruhan sebesar US$$300 juta dengan tingkat suku bunga 2,75% Surat Utang Tanpa Jaminan Yang Didahulukan Jatuh Tempo 2026 (Surat Utang 2026). Surat Utang 2026 diberikan peringkat BBB- oleh Fitch Ratings.
Sekretaris Perusahaan Tower Bersama, Helmy Yusman Santoso mengatakan rencananya dana yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk membayar sebagian saldo terutang dari fasilitas pinjaman revolving sebesar US$375 juta (Fasilitas RLF tahun 2019) fasilitas pinjaman revolving sebesar US$100 juta (Fasilitas B) dan fasilitas pinjaman revolving sebesar US$200 juta (Fasilitas RLF tahun 2017).
“Jumlah pembiayaan kembali untuk Fasilitas B dan Fasilitas RLF tahun 2017 akan tetap tersedia dan dapat dipinjam kembali,” kata Helmy dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (14/1/2021).
Baca Juga: Salah Satu Perusahaan Milik Sandiaga Keluarkan Duit Triliunan Buat Borong 3.000 Menara
Perseroan akan mengantongi dana bersih senilai US$296,4 juta setelah dikurangi dengan biaya penjaminan emisi dan komisi serta perkiraan biaya dan pengeluaran lainnya yang harus dibayarkan sehubungan dengan penerbitan Surat Utang 2026.
Penawaran Surat Utang 2026 diharapkan akan ditutup pada tanggal 20 Januari 2021, tunduk pada persyaratan penutupan yang sewajarnya. Surat Utang 2026 akan terdaftar di Bursa Efek Singapore (SGX). Surat Utang 2026 tidak ditawarkan atau dijual di wilayah Amerika Serikat. Surat Utang 2026 ditawarkan kepada pembeli perseorangan (bukan warga Amerika Serikat) yang berada di luar wilayah Amerika Serikat sesuai dengan Regulation S berdasarkan Securities Act tahun 1933 sebagaimana diubah. Emiten tidak berniat untuk mendaftarkan bagian manapun dari penawaran Surat Utang 2026 di Amerika Serikat atau melakukan penawaran umum atas Surat Utang 2026 di Amerika Serikat.
“Di Singapura, Surat Utang 2026 ditawarkan kepada investor institusi dan investor lainnya sesuai dengan pengecualian yang tertulis dalam Securities and Futures Act, Singapore, Bab 289, Bagian 274 dan 275,” terangnya.
Baca Juga: Saham SOHO Melejit, Anak Pendiri Perusahaan Bisa Cuan Sampai Ratusan Miliar
Sebagai informasi, per 30 September 2020, total pinjaman bruto dan kas serta setara kas milik TBIG dan entitas anaknya menggunakan kurs laporan posisi keuangan adalah sebesar Rp. 25,119 miliar (US$1,7 miliar) dan Rp. 574 miliar (US$38,5 juta).
Per 30 September 2020, setelah memberlakukan penerbitan Surat Utang 2026 dan penggunaan perolehan dana bersih tersebut, total pinjaman bruto yang dimiliki oleh Anak Perusahaan Perseroan (kecuali TBG Global Pte. Ltd.) dengan menggunakan kurs laporan posisi keuangan adalah sebesar Rp.7.216.785 juta (US$483,8 juta) yang termasuk liabilitas sewa – kendaraan, liabilitas sewa – aset hak guna dan pinjaman Fasilitas RLF tahun 2017, Fasilitas Pinjaman Revolving Rp. 150,000 juta (“Fasilitas RCF tahun 2018”), Fasilitas RLF tahun 2019 dan Fasilitas Kredit.
Per 30 September 2020, fasilitas yang terkomitmen dan belum ditarik berdasarkan pinjaman Fasilitas RLF tahun 2017, Fasilitas RCF tahun 2018, Fasilitas RLF tahun 2019 dan Fasilitas Kredit adalah sebesar US$209,0 juta dan setelah disesuaikan dengan memperhitungkan penerbitan Surat Utang ini dan penggunaan perolehan bersih tersebut, fasilitas yang terkomitmen dan belum ditarik berdasarkan pinjaman Fasilitas RLF tahun 2017, Fasilitas RCF tahun 2018, Fasilitas RLF tahun 2019 dan Fasilitas Kredit adalah sebesar US$505,4 juta, yang akan tetap tersedia dan dapat dipinjam kembali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: