Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Menara Sandiaga Uno Dapat Fasilitas Pinjaman Dana Senilai Triliunan Rupiah

Perusahaan Menara Sandiaga Uno Dapat Fasilitas Pinjaman Dana Senilai Triliunan Rupiah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan menara yang dimiliki oleh Sandiaga Uno melalui PT Saratoga investama Sedaya tbk (SRTG) yakni, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) menyatakan bahwa perseroan berhasil mengantongi fasilitas pinjaman dana senilai US$275 juta atau Rp3,85 triliun (kurs Rp14.000) dari konsorsium bank.

Direktur PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk, Helmy Yusman Santoso mengatakan bahwa dana tersebut diperoleh setelah perseroan melakukan penandatangan unsecured revolving credit facility dengan margin bunga sebesar libor +1,75% per tahun untuk kreditur luar negeri dan libor +1,85% per tahun untuk kreditur dalam negeri.

“Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Juni 2026,” katanya dalam keterbukaan informassi, di Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Baca Juga: Salah Satu Perusahaan Milik Sandiaga Keluarkan Duit Triliunan Buat Borong 3.000 Menara

Ia mengungkapkan bahwa pinjaman diterim aoleh anak-anak usaha perseroan yakni PT Triaka Bersama, PT Metric Sousi Integrasi, PT Telenet Internusa, PT United Towerindo, Pt Tower Bersama, PT Tower One, PT Batavia Towerindo, PT Prima Media Selaras, PT Bali Telekom, PT Solu Sindo Kreasi Pratama, PT Mitrayasa Sarana informasi, PT Solusi menara Indonesia, dan PT Menara Berssama Terpadu.

Baca Juga: Sah! XL Axiata Jual 1.642 Menara ke Grup Djarum, Totalnya Capai Rp2,2 Triliun!

Sementara, kosorsium bank terdiri dari PT Bank BNP Paribas Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, DBS Bank Ltd, PT Bank HSBS Indonesia, PT Bank Mizuho indonesia, Overseas-Chinese Banking Coporation Limited, PT Bank OCBC NISP Tbk, Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch, dan United Overseas Bank Limited.

“Dampak dari penerimaan fasilitas pinjaman US$275 juta ini adlah untuk memperpanjang rata-rata teno struktur utang perseroan,” tutup Helmy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: