Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Innalillahi, Penjara Israel Lagi-lagi Laporkan Tewasnya Warga Palestina

Innalillahi, Penjara Israel Lagi-lagi Laporkan Tewasnya Warga Palestina Kredit Foto: Foto/Yonatan Sindel/Flash90/File Photo
Warta Ekonomi, Ramallah, Tepi Barat -

Seorang tahanan Palestina meninggal dalam keadaan yang tidak jelas di penjara Israel. Hal ini diungkap oleh dua kelompok advokasi tahanan Palestina, Komisi Tahanan (The Prisoners Commission) dan Masyarakat Tahanan Palestina (Palestinian Prisoners Society).

Menurut kedua lembaga ini, Maher Deeb Saasa (45 tahun) dari kota Qalqilya di Tepi Barat yang diduduki Israel, meninggal pada Rabu (20/1) waktu setempat, di penjara Rimonim, Israel.

Baca Juga: Jihadis Palestina Ogah Berhenti Lawan Israel hingga Terbentuknya Negara

Ayah enam anak itu sebelumnya menerima suntikan vaksin virus Corona pada Selasa (19/1). Padahal, Saasa mengidap beberapa penyakit kronis (komorbid), yang mestinya tidak boleh menerima vaksin Covid-19.

"Belum ada rincian jelas tentang alasan kematiannya... kasusnya akan ditindaklanjuti dan alasannya akan diperiksa," kata pernyataan bersama dua lembaga tersebut, seperti dikutip kantor berita Al Jazeera.

Kedua kelompok ini menuding, Israel bertanggung jawab penuh atas kematian Saasa, sebagaimana juga terhadap nasib semua tahanan Palestina di penjara-penjara Israel. Sejauh ini belum ada komentar dari pihak Israel.

Saasa, yang dipenjara sejak 2006 dan mesti menjalani hukuman 25 tahun penjara.

Sejak awal pandemi, setidaknya 290 tahanan Palestina di penjara Israel telah terinfeksi virus Corona.

Tahanan Palestina dan kelompok hak asasi manusia telah meminta pihak internasional untuk peduli terhadap kelalaian medis yang dilakukan oleh layanan penjara Israel bagi para tahanan Palestina.

PPS menyatakan, pihaknya mengikuti "dengan sangat prihatin perkembangan berbahaya" terkait penyebaran Covid-19 di antara para tahanan Palestina.

Penjara Israel di Rimonim secara khusus disorot, mengingat sebagian besar tahanan Palestina di sini berusia lanjut usia dan sakit. Israel juga dinilai sengaja menunda melakukan tes Covid-19 terhadap para tahanan Palestina. Kondisi ini dikhawatirkan bisa memicu meluasnya penularan di antara para tahanan.

Desember 2020 lalu, penjara Rimonim sempat ditutup. PPS menilai, saat itu terjadi peningkatan kasus penularan Covid-19 di antara tahanan Israel, yang menjadi sumber pertama penularan virus ke para tahanan lainnya.

Kematian Saasa, menambah jumlah total tahanan Palestina yang meninggal di penjara Israel sejak 1967 menjadi 227.

Israel menahan sekitar 4.400 warga Palestina, termasuk 41 perempuan dan 170 anak-anak. Sebanyak 380 di antaranya ditahan tanpa dakwaan atau persidangan di bawah kebijakan penahanan Israel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: